Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Terdepak dari Persela, Striker Ini Bobol Klub Kaya dan Pecahkan Rekor
"Bagi saya ini hal yang berlebihan, ini baru awal kompetisi. PSS harus menjalani 27 laga lagi. Jadi jangan sampai pemain overconfidence. Saya membayangkan saja singunen (gamang)," ujar Seto.
Seto lebih memilih untuk fokus pada evaluasi untuk membuat PSS Sleman lebih baik.
"Pemain lebih berkembang menciptakan peluang, dan evaluasi penyelesaian akhir agar kedepannya kami lebih banyak menciptakan gol. Selain itu pemain juga semakin paham dengan analisis saya dan dimanfaatkan dengan baik. Perlu disyukuri perkembangan ini membuat pemain bisa bersaing di Liga 1," ujar Seto.
Sementara itu pelatih PSIS Semarang, Jafri Sasta melakukan pembenahan untuk melawan PSS Sleman.
"Persiapan kami setelah lawan Borneo, kami memiliki waktu empat hari untuk mematangkan persiapan dan membenahi kekurangan-kekurangan kami," kata Jafri Sastra dikutip dari laman klub.
"Saya pikir besok akan menjadi pertandingan yang menarik. Baik PSIS maupun PSS sama-sama ingin menang. Tidak mudah, karena PSS sedang dalam tren yang positif, tapi kami akan bekerja keras,” katanya.
Jafri Sastra pun optimistis bahwa PSIS bisa meraih poin.
"Optimisme kami untuk meraih poin disini dilihat dari kondisi pemain ya. Waktu lawan Borneo kami ada sedikit masalah yaitu dengan adanya pemain-pemain yang cedera dan terkena akumulasi," ujar Jafri Sastra.
"Kalau sekarang, pemain sudah lebih lengkap. Mudah-mudahan Tahar dan yang lainnya kondisinya besok lebih baik dan bisa mengaplikasikan taktik seperti apa yang kita inginkan," ujar pelatih asal Padang itu.