Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apresiasi Bima Sakti untuk Perjuangan Timnas U-16 Indonesia

By Muhammad Robbani - Senin, 23 September 2019 | 10:18 WIB
Pelatih Timnas U-16 Indonesia Bima Sakti memantau latihan di National Youth Training Center (NYTC), Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2019), untuk Piala AFF U-16 2019. (FERI SETIAWAN/SUPERBALL.ID)

SUPERBALL.ID - Timnas U-16 Indonesia merebut satu tiket ke babak utama Piala Asia U-16 2020 setelah main imbang melawan timnas U-16 China.

Timnas U-16 Indonesia bermain 0-0 dengan timnas China pada pertandingan pamungkas Grup G Piala Asia U-16 2020, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (22/9/2019).

Hasil ini membuat timnas U-16 Indonesia untuk sementara waktu berada di puncak klasemen runner-up terbaik dengan torehan tujuh poin dari tiga pertandingan.

Selain itu, Garuda Asia juga unggul produktivitas atas 12 gol yang mereka cetak dalam tiga pertandingan.

Sebagai informasi, pertandingan dan kemenangan Pasukan Bima Sakti kontra timnas U-16 Mariana Utara atau tim peringkat buncit tidak dihitung dalam klasemen runner-up terbaik.

"Alhamdulillah kerja keras pemain yang kerja maksimal. Terima kasih juga kepada wartawan dan suporter pencinta sepak bola Indonesia," kata pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti seusai laga.

"Doa mereka penting. Poin kami sama, tapi kalah selisih gol (dari timnas U-16 China). Saya apresiasi kerja keras dari pemain," ujarnya menambahkan.

Terkait hasil pertandingan, Bima Sakti menyayangkan peluang-peluang timnas U-16 Indonesia yang tak bisa dimanfaatkan dengan baik.

Misalnya peluang emas Ahmad Athallah Araihan yang membentur tiang gawang pada babak kedua saat sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.

Dia juga menyoroti stamina timnya yang turun pada babak kedua dan tampil tak segarang pada babak pertama.

"Sekali lagi masih masalah finishing touch, babak pertama saya juga bilang ke pemain jangan kehilangan bola. Harus main dulu," tuturnya.

"Mereka (timnas U-16 China) selalu passing ke striker dan second ball mereka sangat berbahaya," tuturnya.

"Kondisi fisik memang evaluasi buat kita. Ke depan masalah fisik dan finishing touch juga harus diatur lagi," katanya lagi.