Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Legenda Persib Bandung Ungkap Resep Juara Tanpa Pemain Asing di Liga Indonesia Pertama

By Aulli Reza Atmam - Senin, 11 Mei 2020 | 12:12 WIB
Pelatih Persib U-20, Yadi Mulyadi. (PERSIB.CO.ID)

SUPERBALL.ID - Legenda Persib Bandung, Yadi Mulyadi, mengungkap resep keberhasilannya mengantar Maung Bandung juara di Liga Indonesia pertama meski tanpa pemain asing.

Yadi Mulyadi pernah bermain bagi Persib Bandung sekaligus meraih dua kali gelar juara liga.

Dua gelar juara tersebut diraih Persib yang diperkuat Yadi pada kompetisi Perserikatan 1993-1994 dan Liga Indonesia edisi pertama mus im 1994-1995.

Bagi Yadi yang kini melatih Persib U-20, lebih dari 20 tahun lalu itu masih membekas.

Khususnya saat Persib juara Liga Indonesia 1994-1995 karena saat itu Persib mampu juara tanpa pemain asing.

Liga Indonesia edisi pertama itu memang memperbolehkan adanya pemain asing.

Sejumlah klub pun merekrut pemain asing untuk memperkuat tim mereka.

Baca Juga: Pelatih Barcelona Tak Mau Timnya Meraih Gelar Liga Spanyol

Dari nama-nama pemain asing yang didatangkan, beberapa bahkan merupakan nama top seperti Roger Milla yang merupakan pemain jebolan Piala Dunial, atau Dejan Glusevic yang pernah memperkuat timnas Kroasia level yunior.

Namun, tidak demikian dengan Persib saat itu.

Persib memilih tidak menggunakan jasa pemain asing dan hanya mengandalkan pemain lokal, termasuk Yadi.

Yadi mengungkapkan, ketiadaan pemain asing itulah yang justru menjadi pelecut semangat Persib untuk menjadi juara.

"Di Liga Indonesia pertama, kami tanpa pemain asing," ujar Yadi seperti dilansir laman resmi Persib.

"Itu jadi motivasi terbesar kami untuk membuktikan, pemain lokal juga bisa memberikan prestasi. Alhamdulillah, bisa."

Baca Juga: Cerita Soal Kehidupan Mengerikan di MU, Istri Angel Di Maria: Orang Inggris Aneh dan Makanannya Menjijikan

Selain motivasi tinggi, ada pula hal lain yang menjadi pendorong Persib menuju kesuksesan saat itu, yakni kebersamaan dan kekompakan yang sudah terbangun di antara pemain.

Semuanya menjadi modal Persib untuk mengarung kompetisi Perserikatan dan Liga Indonesia yang memiliki dengan sistem berbeda.

"Memang antara Perserikatan dan Liga pertama punya sistem berbeda." lanjut Yadi.

"Tetapi label juara Perserikatan juga modal dan kami tidak melakukan perubahan. Jadi, pemain sudah saling mengetahui kemauan masing-masing," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P