Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Peluang Timnas Vietnam menciptakan sejarah di Asia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 paling besar dibanding para pesaingnya.
Para pesaing Vietnam dalam klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 dinilai mengalami banyak kesulitan dalam persiapan.
Sebagaimana diinginkan oleh FIFA, laga sisa dalam kualifikasi di Asia akan digelar Oktober dan November 2020.
Di Grup G, Vietnam memimpin dengan nilai 11 dari lima laga.
Media Vietnam, The Thao 247, menilai, skuat besutan Park Hang-seo itu merupakan kandidat nomor 1 dalam perebutan tiket Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Simulasi Hasil Akhir Kualifikasi Piala Dunia 2022, Vietnam Gagal, Timnas Indonesia Juru Kunci
Bukan hanya itu, Vietnam memiliki banyak keuntungan ketika lawan-lawannya harus menghadapi kesulitan dalam persiapan sebelum turnamen bergulir kembali.
Malaysia lalu dicontohkan, karena merupakan lawan Vietnam berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Malaysia kini di posisi kedua klasemen Grup G dengan nilai 9 dari lima laga.
Semua jadwal pelatihan yang telah disiapkan Pelatih Timnas Malaysia Tan Cheng Hoe untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 berantakan akibat Covid-19.
Bersamaan dengan itu, Liga Super Malaysia yang dijadwalkan baru akan bergulir September hanya memberi timnasnya waktu dua minggu persiapan untuk laga versus Uni Emirat Arab (UEA) dan Vietnam.
Tan Cheng Hoe mencemaskan para pemainnya tak berada dalam kondisi dan performa terbaik ketika menghadapi dua laga itu.
Lawan Vietnam berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2022 adalah UEA.
UEA sejak awal dinilai sebagai tim terkuat di Grup G.
Setelah memutus kontrak pelatih Ivan Jovanovic dari Serbia, tim Asia Barat itu sampai kini masih berusaha mencari pengganti yang lebih baik.
Jovanovic diangkat UEA 22 Desember 2019, lalu dihentikan 6 April 2020.
Pada empat laga perdana UEA, nama pria asal Belanda Bert van Marwijk masih tercatat sebagai pelatih.
Baca Juga: Setelah Tumbangkan Timnas Indonesia, Malaysia Dibayangi Masalah di Kualifikasi Piala Dunia 2022
UEA menang 2-1 di kandang Malaysia, menang 5-0 atas Indonesia di kandang sendiri, serta ditekuk Thailand 2-1 dan Vietnam 1-0 saat bertandang.
Hasil kurang bagus itulah yang menempatkan UEA di posisi ketiga klasemen Grup G dengan nilai 6.
Namun, dibanding empat tim lain di Grup G, UEA masih memiliki sisa laga lebih banyak, yakni empat.
Sederet nama beken sempat disasar Federasi Sepak Bola UEA, seperti Felipe Scolari atau Zlatko Dalic.
Namun, federasi gagal memengaruhi para pelatih itu untuk duduk di kursi panas Timnas UEA.
Sejauh ini, tim Asia Barat itu belum punya pelatih yang membimbingnya untuk beberapa laga mendatang di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Saat ini waktunya juga terlalu sedikit bagi pelatih baru UEA untuk menjalankan idenya, termasuk mengumpulkan pasukan untuk laga-laga penting yang akan datang.
Berbeda dengan lawan-lawannya, Park Hang-seo mendapatkan dukungan besar dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).
Baru-baru ini, VFF secara resmi mengubah format kompetisi sepak bola profesional di Vietnam untuk digulirkan kembali akibat pandemi virus corona.
Secara khusus, Liga Vietnam (V.League) akan dibagi menjadi 2 fase, berlangsung dari 5 Juni hingga 25 Oktober 2020.
Alasan mengapa VFF melakukan itu tidak lain adalah agar jadwal pemusatan latihan Vietnam untuk persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022 tak terganggu.
Selain itu, dengan segera kembali bergulirnya V.League, para pemain akan memiliki lebih banyak waktu untuk bermain dan dengan cepat mendapatkan kembali bentuk mereka sebelum melakoni laga penting.
Baca Juga: Komentar Mengejutkan Eks Pelatih Timnas Indonesia soal Park Hang-seo
Jadi, berdasarkan kesulitan lawan serta perhitungan VFF yang cermat dan bijaksana, Park Hang-seo mendapatkan peluang besar untuk kembali mengukir sejarah bagi sepak bola Vietnam.
Sejarah itu adalah untuk pertama kalinya Vietnam bisa tampil di Piala Dunia 2022.
Namun, tentu saja Vietnam harus melewati tahap berkiutnya jika berhasil di putaran kedua ini, yakni putaran ketiga kualifikasi.
Timnas Indonesia dan Thailand sama sekali tak lagi diperhitungkan Vietnam.
Padahal, Vietnam masih bertemu Indonesia pada pertemuan kedua.
Pada pertemuan pertama di Bali, Indonesia menyerah 1-3 kepada Vietnam.
Sedangkan dengan Thailand, Vietnam tak bersua lagi setelah dalam dua pertemuan tandang-kandang mereka berakhir 0-0.
Thailand memiliki tiga laga sisa, yakni menjamu Indonesia, tandang ke UEA, dan kembali main di kandang kontra Malaysia.
Indonesia memang bisa dibilang tak bisa lagi lolos ke putaran ketiga karena masih mengoleksi nilai 0 dari lima laga.
Sementara Thailand berada di posisi ketiga dengan nilai 8.