Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pernah Jadi Incaran Utama, Akankah Nasib Odegaard Berbeda Ditangan Guardiola?

By Lola June A Sinaga - Senin, 23 November 2020 | 21:55 WIB
Playmaker belia Real Madrid, Martin Odegaard. (TWITTER.COM/REALMADRIDONLY)

SUPERBALL.ID - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, ingin membeli pemain potensial asal Norwegia, Martin Odegaard.

Keinginan itu ada saat Guardiola masih melatih Bayern Muenchen menurut klaim mantan pemain asal, Jan Aage Fjortoft.

Selama masanya di Stromsgodset, Odegaard berhasil menunjukan bahwa ia adalah remaja dengan potensi tinggi.

Ia kemudian menjadi incaran banyak klub besar di Spanyol, Jerman hingga Inggris.

Baca Juga: Pimpinan Juventus Angkat Bicara Soal Rumor Transfer Cristiano Ronaldo

Guardiola kemudian mendesak Muenchen untuk mendapatkan Odegaard karena membutuhkan pemain yang bisa diubah menjadi playmaker di lini tengah.

Permohonan itu tidak didengarkan, dan akhirnya Real Madrid yang memenangkan kesepakatan dengan pihak Odegaard.

Fjortoft, yang merupakan bagian dari tim nasional Norwegia saat Guardiola menyatakan niatnya, mengatakan kepada Here We Go Podcast tentang apa yang diberitahukan oleh pelatih Catalan tersebut.

“Anda harus membawa anak itu ke Munich, Anda harus bawa dia ke Munich! Saya akan menjadikannya pemain terbaik di dunia.,” itu yang dikatakan Guardiola.

Fjortoft berperan dalam percakapan mengenai masa depan Odegaard dan mengungkapkan bahwa rekan senegaranya itu akhirnya menuju ke Spanyol karena Real memiliki tim B bagi mereka yang masih mempelajari tim mereka.

"Kemudian, ketika kami kembali, saya sebagai pelatih timnas Norwegia mengundang Martin, ayahnya, dan tim pelatih timnas ke rumah saya,” tambah Fjortoft tentang diskusi yang berlangsung pada 2015.

Baca Juga: Perusahaan di Korea Alami Kerugian Karena Ronaldo Tidak Main di Laga Persahabatan

“Saat itu saya menulis di selembar kertas mana empat klub yang saya pikir paling dekat dengan Odegaard.”

Liverpool, Arsenal, Bayern Munich and Real Madrid.”

“Seperti yang Anda ketahui, Liverpool adalah klub favoritnya, klub masa kecilnya.”

“Menurut saya, saya masih berpikir alasan dia berakhir di Real Madrid cukup sederhana.”

Baca Juga: Mino Raiola Yakin Zlatan Ibrahimovic Akan Bermain Hingga Umur 50 Tahun

“Pertama, Real Madrid memiliki tim kedua, sedangkan tiga klub lainnya tidak.”

“Pelatih tim kedua (saat itu) adalah Zinedine Zidane. Dia bukan pemain yang buruk, dia bukan pelatih yang buruk.”

“Michael Reschke, yang sekarang berada di Schalke, bertanggung jawab atas perekrutan Muenchen pada saat itu.”

“Saya bertemu dengannya setelah Martin (Odegaard) memilih untuk pergi ke Real Madrid dan dia mengatakan kepada saya: 'Jika saya tahu bahwa tim kedua akan sangat penting, saya akan membangun tim kedua untuk mencapai itu'.”

Sayangnya Odegaard tidak punya banyak waktu bermain di tim utama Real Madrid.

Sejak bergabung dengan Real Madrid Castilla pada 2015, ia hanya punya kesempatan bermain enam kali bersama tim senior.

Ia kemudian dipinjamkan ke berbagai klub seperti Heerenveen, Vitesse hingga Real Sociedad mulai dari 2017 hingga saat ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P