Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Gelandang Arsenal, Thomas Partey, sebut perbedaan antara pelatihnya sekarang, Mikel Arteta, dan pelatihnya di Atletico Madrid, Diego Simeone.
Thomas Partey hijrah dari Atletico ke Arsenal pada Oktober 2020 silam.
Arsenal mendatangkan Partey dengan menebus klausul pelepasannya yang sebesar 45 juta poundsterling.
Meski ditebus dengan harga yang mahal, Partey menghadapi kesulitan semenjak bergabung dengan Arsenal.
Pemain berusia 27 tahun ini baru mencatatkan 11 pertandingan bersama Arsenal di Liga Inggris musim ini.
Baca Juga: Tiga Kesalahan Juergen Klopp Sebabkan Liverpool Terbantai di Kandang
Pada pertandingan kontra Aston Villa, Sabtu (6/2/2021), Partey mengalami cedera untuk yang ketiga kalinya semenjak bergabung Arsenal.
Sebelumnya, Partey sempat mengalami cedera yang cukup parah pada November dan Desember.
Meski kerap diterpa cedera, Partey mengaku bisa berkembang dengan Arsenal.
Dilansir Superball.id dari AS, Partey menjelaskan bagaimana instruksi sang pelatih, Mikel Arteta, dapat membuatnya berkembang.
"Mikel Arteta membantu banyak," ungkap Partey.
Baca Juga: Pernah Dibobol Hat-trick Todd Ferre, Kiper Ini Taklukkan Jawara Asia
Partey merasa Arteta memberinya instruksi untuk bisa semakin apik mencari posisi dan memberi tekanan pada pemain lawan.
Partey menyebut Arteta menyuruhnya untuk tidak berada sejajar atau tepat di depan pemain lawan.
"Ini terasa hebat bagi saya," ucap Partey ketika diwawancara oleh Stadium Astro sebagaimana dikutip oleh AS.
Partey melihat Arteta dan mantan pelatihnya di Atletico Madrid, Diego Simeone, sama-sama memiliki mental juara.
Akan tetapi, pemain bernomor punggung 18 ini melihat kedua pelatih tersebut memiliki cara yang berbeda.
Baca Juga: Bikin Blunder, Posisi David De Gea Terancam Digeser Dean Henderson?
Partey menilai kedua pelatih tersebut sama-sama bertipikal ingin menguasai jalannya pertandingan.
Namun, yang membedakan adalah ketika lawan membawa bola.
Di Arsenal, Partey merasa timnya tidak akan pernah memberi kesempatan bagi lawan.
"Kami selalu bermain dengan tekanan tinggi, dari awal hingga akhir," ujar Partey mengenai gaya bermain Arsenal.
Baca Juga: Dipermalukan Kiper Buangannya, Arsenal Ditaklukkan Aston Villa
Sedangkan Simeone lebih memilih menunggu lawan untuk mendekat.
"Ketika lawan mendekat, kami akan menekannya," imbuh Partey.
Selain membandingkan Simeone dengan Arteta, Partey juga mengapresiasi mantan pelatihnya ketika masih memperkuat Atletico.
Partey bekerja di bawah asuhan Simeone semenjak masuk ke tim utama pada 2015.
Baca Juga: Dilarang Terbang ke Jerman, Liverpool Harus Tempuh Jarak Lebih Jauh
Partey merasa Simeone telah membantunya dalam memperkuat mental bertarung di atas lapangan.
Ia juga teringat ketika ia digeser ke posisi bek kanan oleh Simeone.
Partey mengaku tidak senang dengan keputusan itu namun ia mau tidak mau harus mempersiapkan diri untuk itu.
"Dia mengajariku sangat banyak," ungkap Partey.
Baca Juga: Tiga Alasan Jose Mourinho Kemungkinan Besar Dipecat Tottenham