Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Harus ada pertanggungjawaban. Terlalu mudah untuk membuat akun, menggunakannya untuk menindas dan melecehkan tanpa konsekuensi dan tetap anonim.”
"Sampai ini berubah, saya akan menonaktifkan akun saya di semua platform sosial. Saya berharap ini segera terjadi,” tambahnya.
Hi Guys
From tomorrow morning I will be removing myself from social media until the people in power are able to regulate their platforms with the same vigour and ferocity that they currently do when you infringe copyright.... pic.twitter.com/gXSObqo4xg
— Thierry Henry (@ThierryHenry) March 26, 2021
Baca Juga: Thierry Henry Bermimpi Jadi Pelatih Dua Klub Besar Eropa
Bulan lalu, mantan gelandang Arsenal Granit Xhaka mengatakan pelecehan media sosial yang dikirim ke pemain sepak bola memiliki dampak yang sangat berbahaya pada olahraga.
Xhaka telah menerima pelecehan yang ditujukan padanya dan keluarganya dalam beberapa bulan terakhir dan dia yakin tren itu bisa 'membunuh' sepakbola.
"Saya berharap bisa bertemu dengan orang-orang yang menulis itu untuk saya, duduk bersama mereka, bertatap mata dan bertanya kepada mereka, 'mengapa Anda menulis hal-hal seperti ini?'" kata Xhaka.
“Ini tidak bisa diterima. Anda harus membuka mata anda dan melihat lebih dalam lagi, karena saya pikir ini bisa menghancurkan sepak bola jika orang-orang mulai berbicara tentang seorang pemain atau keluarga mereka,” jelasnnya.
Baca Juga: Rencana Transfer Arteta Ini Jadi Kabar Buruk bagi Empat Pemain Arsenal
Pelecehan dan intimidasi di media sosial memang pernah memakan korban di dunia olahraga.
Mantan gelandang berbakat di Liga Australia, Josh Hope, memilih meninggalkan dunia sepak bola di umurnya yang masih muda (22) meski memiliki bakat yang menjanjikan.