Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Performa para pemain di Piala Menpora 2021 dianggap mengalami penurunan oleh pelatih asal Brasil, Jaino Matos.
Menurutnya, secara keseluruhan, para pemain di turnamen ini mengalami penurunan drastis dari sisi kualitas.
"Dari semua pertandingan yang saya tonton, jelas sekali terlihat penurunan drastis kualitas permainan,” ujar Jaino Matos dikutip dari Kompas.com.
Pelatih yang ikut merintis Diklat Persib Bandung itu mengatakan ada lebih dari satu faktor yang mempengaruhi penurunan performa ini.
Baca Juga: Jika Fans Susah Diatur, Persija Jakarta Ancam Mundur dari Liga 1
Faktor yang paling utama adalah vakumnya kompetisi 2020 selama satu tahun terakhir membuat performa tim kembali ke titik terendah.
Selain itu tim juga gagal memaksimalkan potensinya sendiri akibat dari SDM dan prasarana yang menyertainya.
“Apakah pelatih tahu porsi latihan setiap pemain? Setiap pemain punya ‘kepribadian’ stimulus dan porsi berbeda-beda. Materi latihannya juga berbeda-beda,” ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut.
Baca Juga: Langsung Depak Eks PSV Setelah Piala Menpora 2021, Ini Alasan Pelatih Persib
“Satu lagi, apakah pemain latihan sungguh-sungguh? Itu tidak bisa dijawab tanpa GPS (alat ukur mobilitas pemain di dalam lapangan), dibantu dengan ahli yang bisa membaca dan kemudian dijadikan bahan untuk materi latihan,” imbuhnya.
Belum lagi menurutnya ada jeda cukup jauh antara Piala Menpora 2021 yang selesai pada 25 April 2021 dengan dimulainya Liga 1 yang direncanakan pada Juni 2021.
Baca Juga: Jan Oblak Beri Kode Serius, Bakal Berlabuh ke Liga Inggris?
Mantan staff pelatih Timnas Singapura tersebut melanjutkan, secara keilmuan, waktu 20 hari saja cukup untuk meningkatkan kondisi pemain secara signifikan.
Tapi hal ini bisa dicapai jika pelatih dan pemain sungguh-sungguh melakukannya.
Untuk mewujudkannya, semua klub harus punya staf yang memiliki wawasan soal sport science dan perkembangannya.
“Makanya sangat dibutuhkan departmen sports science di tubuh klub. Demi menjaga kepentingan klub, minimal pemain seharusnya berlatih dan bermain dengan dedikasi 100 persen, sedangkan kenyataannya tidak sesuai ekspektasi,” tutur Jaino.
“Saya harap yang disampaikan ini bisa menjadi stimulus untuk memikirkan manajemen sepak bola. Selama ini orientasi klub hanya menang-menang-menang, beli pemain hebat. Kalau pola latihan dan kesungguhan tidak ada ya percuma,” pungkasnya. (Suci Rahayu)