Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Di UFC, siapa yang tidak kenal dengan nama Conor McGregor?
Dia adalah petarung yang berhasil mengukir prestasi luar biasa di ajang MMA tersebut.
Muncul sebagai petarung biasa, dia berubah menjadi seorang yang memiliki kemampuan untuk menjadi juara di UFC.
McGregor menjadi seorang petarung besar dan tentunya hal ini dia lakukan dengan cara hidup yang super disiplin.
Pola makanans McGregor sendiri sama seperti Cristiano Ronaldo di mana mereka tak menggunakan metode cheating diet.
Baca Juga: Inilah Sosok Penyerang Paling Mematikan dalam Sejarah Liga Indonesia
McGregor lebih tertarik untuk disiplin dalam memilih makanannya untuk menjaga tubuhnya tetap enerjik.
Selain pemilihan makanan, menjadi petarung besar di UFC juga menuntut McGregor untuk menjalani pola hidup yang tidak biasa.
Kami kali ini ingin membahas mengenai pola hidup seorang McGregor hingga akhirnya dia menjadi seorang jawara di UFC.
Pertama, McGregor mengatakan bahwa olahraga harus dijadikan rutinitas seperti hal lain.
Jika dia tidak bisa tidur di malam hari, maka McGregor akan menjadikan waktu tersebut dengan kegiatan olahraga.
Yang kedua, McGregor juga berusaha melatih tubuhnya dengan latihan multidisiplin.
McGregor berlatih banyak bela diri dan gaya bertarung. Selain itu, dia juga ikut Yoga dan melakukan banyak hal selama dia membutuhkannya.
Yang ketiga adalah meskipun dia berlatih seperti seorang robot, menjaga tubuh untuk mendapatkan istirahat cukup juga jadi salah satu kegiatan yang dilakukan McGregor.
Dia mengatakan bahwa seorang petarung juga harus tahu kapan untuk berhenti.
Karena menurutnya, berlatih terlalu over juga bisa membuat dirinya rentan terkena penyakit dan cedera sehingga membuat dia kemungkinan besar tak bisa bertarung.
Selain itu pola hidup yang keempat adalah dia terus melatih fleksibilitas tubuhnya.
Baca Juga: Sering Disebut Sebagai Manusia Paling Baik, Ini Jawaban N’Golo Kante
Karena menurutnya, seiring bertambahnya usia, manusia akan kehilangan fleksibilitas sehingga rentan terkena cedera.
Dengan memiliki fleksibilitas yang bagus, tubuh akan kecil kemungkinan terkena cedera.
Yang terakhir adalah dia tak selalu bergentung dengan alat ketika latihan.
Meski tanpa alat, dia tetap bisa melatih tubuhnya.