Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Dalam dua minggu terakhir jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia melonjak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (5/7/2021), kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 309.999 orang.
Hal ini berdampak pada ketersediaan tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) yang mencapai 100 persen. Oleh karena itu, banyak pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kesulitan untuk mendapatkan akses perawatan di rumah sakit.
Namun, bagi pasien bergejala ringan sebaiknya tidak perlu merasa khawatir. Sebab, ketika seseorang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan bisa melakukan penyembuhan di rumah dengan isolasi mandiri.
Spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit dalam dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dr Andi Khomeini Takdir, Sp PD (K-Psi) menjelaskan, ada beberapa kiat khusus untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
“Pertama-tama pasien harus memakai masker. Kedua, kamar harus terpisah dan pastikan jendela kamar isolasi mandiri pasien terbuka,” jelas Dokter Andi dalam dialog interaktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, dalam rilis yang diterima Superball, Selasa (6/7/2021).
Dokter Andi juga menekankan bagi pasien yang menjalani isoman harus menjaga makanan dengan gizi seimbang. Termasuk dari dukungan keluarga yang selalu mensuport dan mendorong pasien supaya cepat sembuh.
“Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di rumah, keluarga harus menjadi pendukung agar selera makan pasien tetap terjaga,” sarannya.
Lebih lanjut, Dokter Andi memperingatkan, pasien yang menjalani isoman agar tidak mendiagnosis diri sendiri, jika memungkinkan harus terus berkonsultasi dengan dokter.
“Apabila gejala yang dirasa semakin berat, pasien perlu untuk menghubungi dokter. Untuk memastikan dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Dokter Andi.
Aktor Ben Kasyafani yang sempat terkena Covid-19 menyarankan, bagi pasien yang tengah menjalani isoman untuk terus berpikir positif.
“Energi kita harus fokus untuk mencari solusi dari pandemi ini. Mulailah mencari informasi mengenai Covid-19 yang benar agar kita bisa cepat mencari solusinya,” kata Ben.
Tingkatkan protokol kesehatan
Dokter Andi juga menyampaikan, masyarakat jangan terlalu fokus mempermasalahkan virus corona varian baru. Masyarakat harus sama-sama mencari solusi dari kondisi seperti ini. Salah satunya dengan mengetatkan kembali protokol kesehatan. Kunci dari pencegahan penularan, menurut dr Andi, adalah masker.
"Masker dua lapis menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dikatakan mampu meningkatkan proteksi dari 60-80 persen menjadi 90 persen,” jelasnya.
Dokter Andi mengimbau, agar pengetahuan baru ini jangan berhenti menjadi sebatas pengetahuan, tapi diterapkan dan dijadikan kebiasaan. Saat masyarakat mulai disiplin, dia meyakini pandemi bisa terkendali.
“Vaksinasi belum mencapai target yang mencukupi untuk tercipta herd immunity, jadi jangan kendor protokol kesehatannya,” ujar dr Andi