Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Lifter putri asal Filipina, Hidilyn Diaz, dibanjiri hadiah melimpah usai menyumbang medali emas olimpiade pertama dalam sejarah bagi negaranya.
Sejarah baru tercipta ketika Filipina akhirnya meraih medali emas pertama mereka dalam sejarah olimpiade.
Negara Asia Tenggara (ASEAN) itu mengakhiri penantian panjang mereka di Olimpiade Tokyo 2020.
Adapun medali emas yang diperoleh Filipina datang dari cabang olahraga (cabor) angkat besi.
Lifter putri andalan mereka, Hidilyn Diaz, meraih medali emas di cabor angkat besi kelas 55 kg putri.
Berlangsung di Tokyo Internasional Forum, Senin (26/7/2021) malam, Diaz berhasil mengalahkan dua pesaing beratnya.
Lifter berusia 30 tahun itu mengalahkan Liao Qiuyun asal China dan Chinshanlo Zul asal Kazakhstan di babak final.
Atlet yang lahir pada 20 Februari 1991 itu mencatatkan total angkatan seberat 224 kg, mengungguli Liao Qiuyun (223 kg).
Torehan tersebut bahkan menjadi rekor baru Olimpiade di kelas 55 kg putri.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Jumpa Raksasa Ganda Campuran, Ini Tanggapan Praveen/Melati
Menurut Olympics.com, Hidilyn tercatat telah mengikuti ajang Olimpiade sejak Olimpiade Beijing 2008 silam.
Akan tetapi, kesuksesan paling besar baru ia peroleh di Olimpiade Tokyo 2020 dengan meraih medali emas.
Di Olimpiade Rio 2016, Diaz memenangi medali perak di kelas 53 kg putri, mengakhiri paceklik medali Olimpiade Filipina selama 20 tahun.
Ia juga merupakan peraih medali perunggu di SEA Games 2007 di Thailand.
Diaz pun dibanjiri hadiah yang melimpah dari pemerintah Filipina berkat medali emas yang diraihnya kali ini.
Dilansir SuperBall.id dari The Thao, perjuangan Diaz membuatnya memperoleh bonus sebesar 660.000 dolar AS atau nyaris mencapai 10 miliar rupiah.
Jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak dari bonus yang diperoleh atlet Indonesia (5 miliar rupiah) jika meraih emas.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tak Kunjung Balik ke Indonesia karena Jadi Komentator Olimpiade 2020?
Selain itu, Diaz juga dihadiahi satu buah apartemen yang membuatnya menjadi salah satu atlet dengan bonus terbesar di Filipina.
Diaz sendiri merupakan atlet ASEAN kedua yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, petinju putri asal Thailand Panipak Wongpattanakit menjadi atlet ASEAN pertama yang meraih medali emas.
Panipak meraih kemenangan 11-10 melawan Cerezo Iglesias asal Spanyol di final cabor Taekwondo putri di bawah 49 kg.
Sejauh ini, baru ada lima negara ASEAN yang berhasil meraih medali emas dalam sejarah Olimpiade.
Kelima negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Filipina.
Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Ikuti Jejak Marcus/Kevin Puncaki Grup