Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID – Pemerintah melalui Satgas Covid-19 kembali mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Adapun prokes tersebut terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas COVID-19 Sonny Harry B Harmadi dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN bertajuk ‘Dialog Semangat Selasa’, Selasa (31/08/2021).
Angka positivity rate, kata Sonny, saat ini berada di angka yang cukup rendah yakni 12.3 persen. Melalui disiplin prokes, angka tersebut bisa diturunkan hingga di bawah 5 persen.
“Semua pihak harus meneruskan ikhtiar dan menjaga tren positif ini,” kata Sonny.
Baca Juga: Buka Alasan Kepergian Willian, Sang Agen Tuding Mikel Arteta sebagai Biang Kerok
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terlena apabila sudah mendapatkan vaksin. Pasalnya, cukup banyak negara lain yang harus kembali menerapkan prokes akibat terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
“Seringkali terdapat lonjakan kasus atau mutasi virus ketika prokes dilonggarkan. Varian baru virus ini berpotensi mengganggu efektifitas vaksin. Karena itu, kita harus berupaya agar lonjakan kasus tidak terjadi dengan cara mempertahankan prokes,” lanjutnya.
Sejalan dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali, Sonny mengungkapkan, pemerintah terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat upaya testing, tracing, dan treatment (3T) serta percepatan vaksinasi.
Adapun upaya ini dilakukan guna menjaga roda perekonomian masyarakat. Menurutnya, dengan disiplin prokes dan percepatan 3T, hal akan menyeimbangkan upaya perlindungan kesehatan dengan pembukaan kegiatan masyarakat.
Baca Juga: Pulangkan Griezmann ke Atletico, Barcelona Malah Rekrut Striker Melempem
“Kami berharap, masyarakat tidak sekadar patuh, melainkan sadar bahwa protokol kesehatan itu perlu. Saat ini, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya prokes mencapai 60 persen,” tegasnya.
Sosialisasi Prokes
Guna memonitor perubahan perilaku masyarakat selama pandemi, Sonny menyebut, Satgas Covid-19 telah bekerja sama dengan lebih dari 115 ribu Duta Perubahan Perilaku di seluruh Indonesia.
Nantinya, Duta Perubahan Perilaku akan bekerja dengan TNI dan Polri untuk melakukan evaluasi dan laporan kondisi lapangan.
“Perubahan perilaku masyarakat sangat signifikan dalam pengendalian pandemi. Untuk itu, Satgas COVID -19 berkolaborasi bersama TNI, Polri, dan Duta Perubahan Perilaku di seluruh Indonesia,” ungkap Sonny.
Baca Juga: Sebuah Rekaman Menunjukan Ronaldo Mencarikan Temannya Klub Karena Menganggur
Terkait aktivitas Duta Perubahan Perilaku, dr Grace Hananta selaku perwakilan Duta Perubahan Perilaku menyebut, saat ini dirinya terus mendorong kesadaran prokes melalui Gerakan Pakai Masker (GPM).
Gerakan ini, kata Grace, menekankan tentang pentingnya melakukan ajakan 3M dengan cara yang nyaman dan menyenangkan, utamanya kepada generasi muda.
“Kita harus tunjukkan seberapa hebat kita bisa terus sadar mengenakan masker. Inti ajakan dari
GPM adalah pokoknya pakai masker dulu. Masker apapun jenisnya. Kita harus sadar, bahwa
sekarang mengenakan masker itu seperti halnya kita mengenakan baju,” ujar Grace.
Senada dengan dr Grace, pelaku seni Jeremy Teti mengungkapkan, publik figur juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat. Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat tidak lupa menggunakan masker dengan baik dan benar, terutama ketika memiliki mobilitas tinggi.
Baca Juga: Dimitar Berbatov Merasa Aneh dan Kecewa Karena Man United Datangkan Pemain Ini
“Publik figur punya tanggung jawab moral menjadi role model (tokoh panutan) orang-orang sekitarnya. Kita harus mencontohkan protokol kesehatan yang benar. Selain itu, memotivasi dan meyakinkan masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin,” ujar Jeremy.
Melalui sinergi antara Satgas Covid-19 dengan Duta Perubahan Perilaku, Sonny berharap, proses ikhtiar dalam mengatasi pandemi Covid-19 dapat berjalan lancar. Masyarakat pun dapat beraktivitas kembali seperti dahulu kala.
“Perbaikan situasi COVID -19 tidak boleh membuat kita lengah, melainkan harus tetap disikapi dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan,” pungkas Sonny.