Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Bintang Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri terus memantapkan karier di Eropa dan belum terpikir memperkuat klub Indonesia.
Egy baru saja resmi meninggalkan Lechia Gdansk di bursa transfer ini setelah kontraknya yang berakhir 30 Juni lalu tidak diperpanjang.
Selama tiga musim memperkuat klub asal Polandia itu, Egy gagal mendapatkan menit bermain yang cukup.
Dia hanya tampil sebanyak 11 kali dengan mencatatkan total menit bermain selama 113 menit.
Baca Juga: Kebut Persiapan Timnas Indonesia, PSSI Setujui Permintaan Shin Tae-yong soal Asisten Anyar
Dari 11 pertandingan tersebut, pemain berusia 21 tahun itu tercatat hanya sekali tampil sebagai starter.
Kini, Egy telah mempunyai klub anyar dan siap memulai petualangan barunya di Liga Slovakia bersama FK Senica.
Setelah resmi berpisah dengan Lechia Gdansk, Egy sempat diwawancarai oleh jurnalis Polandia, Karolina Jaskulska.
Dalam wawancara tersebut, Egy berbicara tentang waktunya di Lechia Gdansk hingga harapannya usai berpisah dengan klub.
Egy mengaku belajar banyak hal tentang sepak bola selama waktunya di Eropa, yang tidak ia peroleh sebelumnya di Indonesia.
Baca Juga: Laga Terakhir Pekan Pertama Liga 1 Dipantau Shin Tae-yong
"Ini adalah klub profesional pertama saya di Eropa, jadi pertama-tama saya harus berpikir bahwa saya tidak di Indonesia," kata Egy, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Lechia.net.
"Saya harus bermain dan beradaptasi dengan gaya bermain di Eropa."
"Saya banyak belajar di sini, saya belajar bagaimana mereka bermain, taktik, dan semuanya."
"Saya mendapat banyak hal yang tidak saya peroleh sebelumnya di Indonesia, saya belajar banyak tentang sepak bola di sini," tambahnya.
Selain itu, Egy juga mengaku banyak perbedaan antara sepak bola Polandia dan Indonesia.
Baca Juga: Misi Lain Shin Tae-yong di Timnas U-18 Indonesia, Apa Itu?
"Saya rasa (banyak perbedaan) soal taktik, fisik, staf, fasilitas, gym, jadi ada banyak perbedaan antara sepak bola Polandia dan Indonesia," ucapnya.
Lebih lanjut, Egy juga menjelaskan kesulitannya karena tidak mendapat banyak menit bermain di Lechia.
"Saya ingin lebih berkembang dan sukses di Eropa, tapi saya tidak punya banyak kesempatan di sini (Lechia)."
"Mungkin saya tidak masuk ke dalam rencana pelatih, tapi itu tidak masalah, saya bekerja keras di sini, saya berkembang secara fisik, saya belajar tentang sepak bola dan banyak hal lainnya."
"Jelas saya ingin lebih, saya butuh menit bermain, saya ingin lebih berkembang di Eropa, saya harus kerja keras," lanjut Egy.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Pamer Rekor Apik atas Indonesia, Pelatih Vietnam Pede Vs Arab Saudi
Ketika ditanya apakah ia akan bermain di Indonesia, Egy mengaku masih ingin bermain di Eropa untuk saat ini.
Pasalnya, ia mengaku memiliki mimpi besar untuk terus bermain dan menjadi pesepak bola yang hebat di Eropa.
"Tidak (kembali ke Indonesia), saya ingin bermain di Eropa, saya ingin meningkatkan kemampuan di Eropa."
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, mimpi besar saya adalah bermain di Eropa dan bisa sukses di sana."
"Saya tidak ingin menyerah, saya masih muda, jadi mari kita lihat, saya percaya dengan diri saya dan akan tetap bekerja keras," tegasnya.
Baca Juga: Alasan Utama FK Senica Ikat Egy Maulana Vikri: Demi Follower dan Sponsor
Jadi, perbedaan soal taktik, pengembangan fisik, kualitas staf dan fasilitas membuat Egy lebih memilih klub Eropa demi masa depan kariernya.
Dalam wawancara itu Egy juga ditanya siapa pemain terbaik di Indonesia saat ini.
Dia bingung menjawabnya, tapi lalu menegaskan, "Harapannya, saya."