Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe mempertimbangkan untuk hiatus dari timnas Prancis akibat kerap dituding menjadi beban.
Pada gelaran Euro 2020 lalu, Mbappe adalah salah satu pemain yang diprediksi bakal bersinar.
Akan tetapi, takdir berkata sebaliknya, Mbappe gagal mencetak gol sepanjang turnamen tersebut.
Puncaknya, ia menjadi salah satu penyebab tersingkirnya Prancis dari Euro 2020 di babak 16 besar.
Baca Juga: Kylian Mbappe Lupa Cara Cetak Gol jika Lionel Messi Ada di Lapangan
Pada babak adu penalti melawan Swiss, ia menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol.
Alhasil, Prancis tersingkir setelah hanya memenangkan satu dari empat pertandingan sepanjang Euro 2020.
Kegagalan tersebut membuat bomber PSG itu dihujani komentar negatif di media sosial, termasuk hinaan rasialisme.
Baru-baru ini, Mbappe pun mengakui bahwa kegagalan penalti di Bucharest adalah titik terendah dalam kariernya.
"Yang membuat saya terkejut, sekali lagi, adalah ketika dipanggil monyet karena penalti."
Baca Juga: Mbappe Angkat Bicara Soal Tawaran Real Madrid, Kecewa Berat dengan Kebohongan PSG
"Itulah mengapa saya ingin dukungan, bukan karena saya mengambil penalti ke arah kiri dan (Yann) Sommer menghentikannya," ucapnya.
Sebelumnya, banyak laporan yang mengatakan bahwa ego Mbappe memiliki dampak negatif pada timnas Prancis.
Sering dituding hanya menjadi beban, Mbappe kini mempertimbangkan untuk istirahat sementara (hiatus) dari Les Bleus.
Menurutnya, jika timnas Prancis bisa lebih bahagia tanpa kehadirannya maka itu tidak masalah baginya.
"Saya selalu dan akan selalu menempatkan tim nasional Prancis di atas segalanya," kata Mbappe dikutip SuperBall.id dari L'Equipe.
Baca Juga: Trio Messi-Neymar-Mbappe Tak Sekalipun Buat Peluang Berbahaya, PSG Akhirnya Tumbang
“Saya tidak pernah mengambil sepeser pun ketika bermain untuk tim nasional Prancis."
"Dan saya akan selalu bermain untuk tim nasional saya secara gratis," tambah pemain berusia 22 tahun itu.
Mbappe menambahkan, "Di atas segalanya, saya tidak pernah ingin menjadi masalah."
"Tapi sejak saat saya merasa seperti itu, saya mulai menjadi masalah dan orang-orang merasa saya adalah masalah."
"Saya menerima pesan, bahwa ego saya yang membuat kami kalah, bahwa saya terlalu menginginkan ruang, dan bahwa tanpa saya, kami mungkin menang."
"Yang paling penting adalah tim nasional Prancis, dan jika tim nasional Prancis lebih bahagia tanpa saya, saya akan pergi."
Baca Juga: Mesra dengan Messi dan Neymar, Kylian Mbappe Masih Belum Berubah Pikiran