Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Saddil Ramdani Terkurung di Malaysia, Jangan Sampai Kasus Legenda Timnas Indonesia Terulang!

By Dwi Aryo Prihadi - Selasa, 2 November 2021 | 20:40 WIB
Saddil Ramdani saat membela Timnas Indonesia. (INSTAGRAM.COM/SADDILRAMDANII)

SUPERBALL.ID - Kabar kurang mengenakkan datang dari pemain Indonesia yang berkiprah di Negeri Jiran, Malaysia, yakni Saddil Ramdani.

Saddil berniat kembali ke Indonesia setelah merampungkan kompetisi di Malaysia bersama Sabah FA, yang ia bela sejak awal musim 2021.

Saddil, yang saat ini dibekap cedera, berniat pulang ke Tanah Air untuk menjalani proses pemulihan cederanya.

Namun, pemain berusia 22 tahun itu harus "terkurung" di Malaysia karena tersandung masalah imigrasi di negara tersebut.

 

 Baca Juga: Dipermainkan Klub Malaysia, Saddil Ramdani Minta Dibantu agar Bisa Pulang ke Indonesia

Pihak imigrasi tidak mengizinkan Saddil keluar dari Malaysia karena ia belum membayar tagihan bea cukai untuk pemain asing.

Menurut Saddil, klub lamanya yaitu Pahang FA, seharusnya menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk membayar tagihan tersebut.

Namun, situasi kemudian berubah seolah-olah mantan pemain Persela Lamongan itu yang harus membayar tagihan tersebut.

"Harusnya saya pulang ke Indonesia empat hari yang lalu. Tapi, tertahan di imigrasi," kata Saddil dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.

"Ternyata ada masalah di imigrasi karena bea cukai belum dibayar."

"Jadi, ini tagihan tahun 2019. Saat itu, saya bermain di Pahang FA. Ini bukan masalah dengan klub saya yang sekarang (Sabah FA)."

"Mantan agen saya, Joe Estrada, bilang kalau itu tanggung jawab klub. Namun, di kontrak itu saya seperti dipermainkan. Jadi, saya yang harus bayar," tambahnya.

 Baca Juga: Piala AFF 2020 Ada Perubahan, Shin Tae-yong Tak Perlu Ulangi Keluhannya di Timnas U-23 Indonesia

Masalah ini membuat pria kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara itu terancam absen di Piala AFF 2020.

Turnamen dua tahunan tersebut bakal digelar di Singapura pada 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022.

Di Piala AFF ini, Timnas Indonesia tergabung ke dalam Grup B bersama Vietnam, Malaysia, Laos, dan Kamboja.

Kejadian yang menimpa Saddil ini mengingatkan kita dengan kasus hampir serupa yang dialami oleh legenda Timnas Indonesia, Robby Darwis.

Jika Saddil terancam absen di Piala AFF karena kasus imigrasi, Robby pernah batal tampil di SEA Games karena hukuman larangan bermain.

 Baca Juga: Piala AFF - Soroti Timnas Indonesia TC ke Turki, Vietnam Cukup di Pantai Sendiri

Pemain belakang yang eksis pada era 1980-an itu hijrah ke Malaysia setelah Kelantan FA mengontraknya dari Persib Bandung pada tahun 1989.

Bersama Kelantan FA, Robby tampil di Liga Super Malaysia yang dahulu bernama Liga Semi-Pro Malaysia.

Di laga debutnya pada 11 Juli 1989 silam, Robby mengalami insiden yang tak akan pernah bisa dilupakan seumur hidupnya.

Ketika itu, klub yang dibela Robby bertanding melawan tuan rumah Singapore FA yang tak lain juga merupakan Timnas Singapura.

Saat pertandingan tengah berlangsung, tiba-tiba terjadi ketegangan antara kedua klub yang bertanding.

 Baca Juga: PSSI Jamin Posisi Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia, Piala AFF Jadi Kuncinya?

“Waktu saya lagi berusaha memisahkan rekan-rekan tim, wasit kakinya ketendang,” kata Robby, dilansir SuperBall.id BolaSport.com.

Situasi yang tidak kondusif membuat wasit kurang cermat dalam memberikan penilaian.

Tak ayal, sang legenda dianggap melakukan kekerasan tersebut dan mengganjarnya dengan kartu merah.

“Begitu bangun, dia (wasit) mengeluarkan kartu merah ke saya. Saya sendiri tidak tahu pelakunya,” ujar Robby.

Setelah itu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membawa kasus itu ke FIFA hingga membuat Robby mendapat larangan bermain selama 3-4 bulan.

Skorsing itu juga membuat Robby tak bisa memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games 1989 yang saat itu dihelat di Malaysia.

 Baca Juga: Bakal Dibawa Shin Tae-yong ke Piala AFF, Pemain Timnas U-23 Indonesia Diminta Benahi Dua Hal

Tak pelak, apa yang diterima pemain kelahiran 1964 itu dianggap sebagai akal-akalan belaka.

“Tahun 1989 itu kan Malaysia tuan rumah. Sementara Indonesia juara bertahannya (cabang sepak bola SEA Games). Apalagi saya juga di tim inti timnas, jadi ya nggak tahu lah konspirasinya. Saat itu kita masih tim kuat. Di samping fisik kita bagus, kualitasnya juga bagus-bagus,” tutur Robby.

Selepas kejadian itu, kedua belah pihak (Kelantan FA dan Robby) akhirnya bersepakat untuk mengakhiri kontrak.

Sang legenda pun pulang kembali ke pelukan Maung Bandung hingga akhir kariernya sebagai pesepak bola.

Publik sepak bola Tanah Air tentu tidak ingin kasus yang menimpa Robby kembali terulang pada Saddil kali ini.

 Baca Juga: Malaysia Disebut Bisa Kalahkan Thailand dan Sulitkan Vietnam di Piala AFF 2020 jika Lakukan Ini

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P