Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kim Pan-gon Tegaskan Identitas Malaysia, Tak Lagi seperti Dilumat Timnas Indonesia

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 27 Maret 2022 | 16:21 WIB
Gelandang Timnas Malaysia Liridon Krasniqi selebrasi dengan buka kaus seusai membobol gawang Singapura. (FACEBOOK.COM/FAMALAYSIAOFFICIAL)

SUPERBALL.ID - Kim Pan-gon sama sekali tak cemas seusai Timnas Malaysia dikalahkan Singapura.

Dalam uji coba FIFA Matchday di Stadion Nasional Singapura, Sabtu (26/3/2022) malam WIB, Harimau Malaya menyerah 1-2.

Kedua gol tuan rumah itu diborong Ikhsan Fandi pada menit ke-30 dan 76.

Baca Juga: Singapura Hajar Malaysia, Ancam Posisi Timnas Indonesia di Ranking FIFA

Ikhsan adalah anak legenda Singapura Fandi Ahmad yang pernah memperkuat klub Indonesia.

Sedangkan gol Malaysia dicetak Liridon Krasniqi pada menit ke-57.

Hasi ini menjadi kekalahan pertama Kim Pan-gon sebagai pelatih Malaysia dalam dua laga yang telah ia lakoni.

Pada uji coba pertama, Selasa (22/3/2022), tim Negeri Jiran itu justru mampu menang 2-0 atas Filipina lewat dua gol Akhyar Rashid.

Pan-gon pun memang meminta maaf karena mengecewakan fans Malaysia yang tak rela melihat timnya kalah dari Singapura.

Namun, dia justru bangga dan makin percaya bahwa anak-anak asuhnya telah menampilkan permainan bagus dan menciptakan banyak peluang.

"Saya sangat yakin dengan penampilan semua pemain kami, mereka luar biasa," tegasnya, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Berita Harian Malaysia.

Baca Juga: Kim Pan-gon Minta Maaf Usai Malaysia Ditekuk Singapura di Laga Uji Coba

Pan-gon senang karena memiliki banyak peluang, hanya saja tak semua bisa dikonversi menjadi gol.

Mantan direktur teknik Timnas Korea Selatan itu menegaskan, filosofinya adalah menyerang, menyerang, menyerang.

Itulah sebabnya dia menegaskan, "Kami bisa saja imbang dengan Singapura 100 kali, tetapi saya tidak mau."

"Saya ingin menang dalam pertandingan, jadi kami tidak perlu takut mengambil risiko untuk menyerang."

Pan-gon ingin menyuntikkan gaya yang lebih kuat, agresif, dinamis, dan proaktif ke dalam permainan Timnas Malaysia.

"Ini satu-satunya cara karena jika tidak, kami tidak akan berkembang dan mencapai apa yang kami inginkan."

"Kami berusaha menjadikan identitas sepak bola Malaysia lebih positif, agresif, dinamis, dan proaktif," tandasnya.

Pan-gon telah menyaksikan dan menganalisis semua pertandingan Harimau Malaya, termasuk di Piala AFF 2020.

Andai saja saat itu lebih berani menyerang, Malaysia jadi juara.

Baca Juga: Timnas Indonesia Masih Abu-abu, Vietnam Sudah Tentukan 3 Pemain Senior untuk SEA Games 2021

Dari dua laga di Grup B, Malaysia menang dua dan kalah dua kali.

Saat melawan Kamboja dan menang 3-1, Malaysia terlihat percaya diri menyerang dengan melakukan sembilan kali tembakan on target.

Begitu pula ketika menghadapi Laos dengan kemenangan 4-0, Malaysia melakukan shots on target delapan kali.

Namun, saat bertemu Vietnam, Malaysia melempem dengan empat shots on target, akhirnya kalah 0-3.

Terakhir ketika bersua Timnas Indonesia, Harimau Malaya makin melempem.

Hanya bisa dan berani melakukan tiga shots on target, sementara Indonesia tujuh kali.

Skuad asuhan Shin Tae-yong itu akhirnya menang 4-1 sekaligus menggagalkan Malaysia ke semifinal Piala AFF 2020.

Kini Pan-gon yakin Harimau Malaya berani tampil agresif, tak lagi seperti menghadapi Indonesia itu.

Sudah siap untuk kembali bertemu Tim Merah-Putih?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P