Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Hari yang sangat ditunggu-tunggu, yakni final Piala AFF U-16 2020 antara Timnas U-16 Indonesia dan Vietnam, sudah tiba.
Duel puncak itu digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (12/8/2022) pukul 20.00 WIB.
Indonesia lolos ke final setelah menang adu penalti 5-4 atas Myanmar karena bermain imbang 1-1 dalam 2x45 menit.
Sedangkan Vietnam melaju ke final seusai menang 2-0 atas Thailand.
Partai kali ini merupakan pertemuan kedua Indonesia dan Vietnam di Piala AFF U-16 2022.
Pada laga pertama di penyisihan Grup A, Indonesia membungkam Vietnam 2-1.
Baca Juga: Final Piala AFF U-16 2022 - Pelatih Vietnam Prediksi Laga Lawan Timnas U-16 Indonesia Bakal Menarik
Kubu Vietnam bahkan sempat ketar-ketir tersingkir karena nasibnya ke semifinal bergantung pada hasil laga lain.
Sayangnya, Malaysia malah imbang 2-2 dengan Australia, sehingga memberi jalan ke Vietnam untuk lolos.
Harapan Bima Sakti
Sejumlah media Vietnam, termasuk ArtTimes dan TheThao247, ikut menghebohkan suasana menjelang final Piala AFF U-16 ini.
Mereka menyebut Bima Sakti hilang kontak atau tak bisa menghubungi Shin Tae-yong untuk meminta saran.
Hal itu, lanjutnya, membuat PSSI sangat khawatir.
Sebagaimana diketahui, Shin sedang berlibur di kampung halamannya, Korea Selatan.
Menurut rencana, Shin akan kembali ke Tanah Air dalam beberapa hari ini untuk memimpin timnas menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.
Meski kalah di penyisihan grup, Vietnam tetap senang karena Indonesia kesulitan menembus final.
Apalagi Vietnam bisa dengan mudah menaklukkan Thailand.
Media Vietnam yakin Nabil Asyura dkk akan menghadapi banyak kesulitan di final.
"Saya minta seluruh pemain untuk melupakan kemenangan atas Vietnam di grup. Vietnam punya semangat dan kekuatan luar biasa. Tapi, kami sudah bertekad mati-matian untuk menang," ujar Bima Sakti.
Legenda Timnas Indonesia itu berusaha menghubungi Shin Tae-yong, tapi tak bisa.
"Setelah semifinal, saya coba menghubungi Shin Tae-yong, tapi tak ada respons," ungkap Bima.
Dia hanya bisa menghubungi dua asisten Shin, yakni Dzenan Radoncic dan Shin Sang-gyu, untuk membahas strategi menghadapi Vietnam.
"Saya berharap Shin Tae-yong tetap mendoakan kami," kata Bima.
Shin selama ini lebih banyak mengurusi langsung timnas senior, U-23, dan U-19, sesuai permintaan PSSI.
Namun, media Vietnam menyindir, hasil yang diraih dari sejumlah turnamen selama dipegang Shin selalu gagal.
Apakah Timnas U-16 Indonesia yang dipimpin langsung Bima Sakti ini bisa juara tanpa campur tangan Shin Tae-yong?
Piala AFF U-16 edisi ini merupakan partisipasi ke-11 Indonesia sejak 2002.
Skuad Garuda Asia ini baru satu kali juara tahun 2018 saat menjadi tuan rumah di Gresik dan Sidoarjo.
Pada Piala AFF U-16 2018, Timnas U-16 Indonesia diasuh Fakhri Husaini.
Timnas kala itu mencetak 21 gol di penyisihan Grup A melawan 5 tim dengan rata-rata 4,2 gol per pertandingan.
Bagus Kahfi menjadi top scorer Piala AFF U-16 2018 dengan torehan 13 gol.
Sedangkan dalam Piala AFF U-16 tahun ini timnas mencetak 13 gol di penyisihan Grup A usai melawan 3 tim dengan rata-rata 4,3 gol per laga.
Artinya, secara rata-rata gol per laga timnas asuhan Bima Sakti ini lebih produktif sedikit dari era Fakhri Husaini.
Dan, ingat, keduanya tanpa campur tangan Shin Tae-yong.
Semoga Timnas U-16 Indonesia juara, mengejar prestasi Thailand dan Vietnam yang sudah 3 kali menggondol trofi Piala AFF U-16.