Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Legenda Liverpool, John Barnes, menyebut tim-tim Asia bakal kesulitan untuk menandingi wakil dari benua lain pada Piala Dunia 2022 Qatar.
Hanya tinggal menghitung hari sebelum Piala Dunia 2022 Qatar memulai kick-off pada 21 November mendatang.
Ini adalah untuk pertama kalinya turnamen sepak bola terbesar di dunia itu digelar di Asia dalam 20 terakhir.
Terakhir kali Piala Dunia dihelat di Asia adalah pada edisi 2002 ketika Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama.
Baca Juga: Piala Dunia - Vinicius Jadi Pemain Kunci Timnas Brasil, Sang Pelatih Minta Nasihat Ancelotti
Saat itu, Timnas Korea Selatan menciptakan sejarah dengan mencapai babak semifinal sebelum takluk di tangan Jerman.
Setelah itu, tidak ada lagi wakil dari benua Asia yang mampu mencapai semifinal di Piala Dunia pada empat edisi terakhir.
Prestasi terbaik wakil Asia pada empat edisi terakhir hanya menembus babak 16 besar.
Piala Dunia tahun ini bisa menjadi kesempatan bagi tim-tim Asia untuk membuktikan kualitas mereka di benua sendiri.
Apalagi ada enam tim yang menjadi wakil Asia di Piala Dunia 2022 yakni Qatar, Jepang, Korea Selatan, Australia, Iran, dan Arab Saudi.
Namun, legenda Liverpool John Barnes menilai tidak mungkin bagi tim-tim Asia untuk mengulangi prestasi dua dekade lalu.
Mantan striker Timnas Inggris itu menilai tim-tim Asia akan tetap kesulitan bersaing dengan wakil benua lain meski tampil di Qatar.
Pasalnya, jadwal Piala Dunia yang sudah disesuaikan dengan cuaca di Qatar membuat peluang munculnya kejutan semakin tipis.
Baca Juga: Piala Dunia - Danny Murphy Sebut Skuad Inggris Besutan Gareth Southgate Memiliki Keuntungan
"Jika Anda melihat tahun 2002, itu adalah pertama kalinya Piala Dunia pergi ke negara non-Eropa atau Amerika Selatan/Utara."
"Saya pikir tim tidak terbiasa dengan itu, jadi Anda bisa melihat tim yang tidak diunggulkan bermain dengan baik."
“Saya pikir mereka sekarang terbiasa dengan fakta itu. Piala Dunia telah dimainkan di Afrika Selatan, Asia sebelumnya. Dan sekarang di Qatar."
"Saya pikir tim-tim dari benua lain sekarang terbiasa dengan fakta itu."
"Jika Anda melihat cara FIFA melakukan bisnis mereka sekarang, mereka mengaturnya dari perspektif penyemaian, untuk tim yang tepat untuk lolos."
"Anda mungkin melihat satu tim membuat kejutan tetapi datang ke perempat final, itu seharusnya menjadi milik nama-nama yang akrab."
"Saya bekerja untuk BeIN Sports di Qatar dan ketika Anda pergi ke Qatar pada bulan November, suhunya 18 derajat Celcius."
"Tidak akan sepanas itu, jadi saya tidak berpikir kita akan melihat banyak kejutan," kata Barnes, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.