Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Banyak pemain Timnas Indonesia yang memberikan dukungan pada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, agar tidak mundur setelah tragedi Kanjuruhan.
Beberapa pemain Timnas Indonesia tersebut adalah Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, dan Egy Maulana Vikri.
Para pemain Timnas Indonesia yang bermain di luar negeri tersebut mendukung pernyataan dari Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu menyatakan akan mundur jika Mochamad Iriawan dipaksa mundur dari Ketum PSSI.
Menurut Shin Tae-yong, Mochamad Iriawan tidak sepenuhnya bersalah dalam tragedi Kanjuruhan.
Pelatih berusia 52 tahun tersebut menegaskan jika Ketum PSSI bersalah maka dirinya sebagai pelatih Timnas Indonesia juga bersalah dan harus mundur.
Sikap membela Mochamad Iriawan tersebut juga ditunjukkan oleh tiga pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, dan Egy Maulana Vikri.
Lantas apakah ada yang memerintahkan Shin Tae-yong dan anak didiknya tersebut?
Menurut Sekjen PSSI, Yunus Nusi, tidak ada perintah pada para pemain terlebih pada pelatih Timnas Indonesia.
"Tidak ada (arahan). Anak-anak ke Ketum itu sudah menganggap sebagai orang tua mereka," ujar Yunus Nusi.
Menurut Yunus Nusi, apa yang dilakukan oleh Shin Tae-yong dan para pemain Timnas Indonesia adalah keinginan mereka sendiri.
Baca Juga: Messi-nya Thailand Kritik Pemain Muda yang Minim Prestasi, Beda dari Skuad Timnas Indonesia?
Hal tersebut didasarkan pada perlakuan Mochamad Iriawan pada para pemain dan pelatih Timnas Indonesia.
"Karena Ketum sudah memperhatikan anak-anak timnas kayak anaknya sendiri."
"Kan mereka (pemain) lihat sendiri bagaimana kepemimpinan Ketum kepada timnas, jangankan hotelnya, kaus kaki saja diperhatikan Ketum."
"Makanya anak-anak begitu (mendukung) kepada Ketum."
Sementara anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sonhadji, mengatakan bahwa Mochamad Iriawan atau pria yang akrab disapa Iwan Bule itu sudah melakukan tanggung jawabnya dengan langsung datang ke Kanjuruhan.
"PSSI sangat bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dalam bentuk apa? Sehari setelah kejadian pagi Ketua Umum terbang ke Malang," ujar Sonhadji kepada awak media termasuk BolaSport.com di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga: Drawing Piala Asia U-17 2023 - Vietnam dan Malaysia Bisa Tergabung di Grup yang Menarik
"Ini lah satu bentuk tanggung jawab dan beliau delapan hari di Malang menghadapi semua itu."
"Lalu mengatur pentingnya investigasi dan datangi korban serta yang lain-lain."