Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, melempar kritik ke PSSI usai tiga pemain andalannya dipanggil masuk ke Timnas Indonesia.
Seperti yang diketahui, ada tiga pemain PSM Makassar yang dipanggil Shin Tae-yong masuk ke skuad Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2022.
Tiga pemain tersebut adalah Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, dan Muhammad Dzaky Asraf.
Ramadhan Sananta dan Yakob Sayuri saat ini sudah bergabung dengan Timnas Indonesia yang sedang melaksanakan pemusatan latihan (TC) di Bali.
Sementara itu, Dzaky Asraf masih belum bergabung dengan skuad Garuda.
Hal itu dikarenakan Dzaky baru saja pulang dari Eropa usai mengikuti TC bersama Timnas U-20 Indonesia beberapa waktu lalu.
Pemanggilan tiga pemain ini sedikit banyaknya memengaruhi stabilitas PSM Makassar.
Kondisi tersebut diakui langsung oleh pelatih PSM Makassar, yakni Bernardo Tavares.
Kendati demikian, Bernardo Tavares juga mengaku bahwa dirinya tak bisa berbuat banyak terkait pemanggilan ini.
"Kalian lihat bagaimana, adakah mereka di sini?," tanya Bernardo, dikutip SuperBall.id dari Tribun Timur.
"Kita boleh buat apa," jelas pelatih asal Portugal tersebut.
Di sisi lain, Bernardo juga melemparkan kritik kepada PSSI terkait hal ini.
Menurutnya, PSSI harus melakukan komunikasi lebih intens dengan klub-klub para pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia.
Karena bagaimanapun juga, klub merupakan tempat sang pemain mengembangkan permainannya dan menimba ilmu.
Baca Juga: Shin Tae-yong Bertekad Bawa Timnas Indonesia Juarai Piala AFF 2022 Demi Korban Tragedi Kanjuruhan
Oleh karena itu, PSSI harusnya memiliki komunikasi yang lebih baik lagi dengan klub-klub.
"Paling penting bagi saya adalah komunikasi antara federasi dengan klub. Komunikasi yang baik," lanjutnya.
"Saya perlu menghighlight suatu hal di sini, yang mengembangkan pemain adalah klub."
"Pemain timnas tidak akan dipanggil kalau mereka tidak menunjukkan performa di klub atau mereka tidak main."
"Jadi tolong juga pikirkan hal tersebut," pungkasnya.
Bernardo juga mengatakan bahwa pemanggilan pemain untuk turnamen yang tak ada di dalam kalender FIFA adalah hal baru baginya.
Ia sudah melanglang buana bekerja di berbagai tim di dunia dan tak pernah mendapatkan kasus seperti di Indonesia.
Akan tetapi, ia harus menghormati keputusan PSSI tersebut.
Namun, ketika ditanya apakah dirinya menyetujui langkah PSSI ini, Bernardo menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak setuju.
Baca Juga: Apakah Mungkin Timnas Indonesia Melawan Bali United Sebelum Piala AFF 2022?
"Saya perlu sampaikan, perlu mereka (PSSI) juga perhatikan bahwa hal-hal terkait aturan pemanggilan yang bukan FIFA Matchday," tuturnya.
"Tapi ini bukan kultur saya, ini kultur baru bagi saya. Sesuatu hal baru saya lihat sepanjang hidup saya, bahwa pemain dipanggil berbulan-bulan untuk mengikuti agenda training camp atau apa."
"Sepak bola mana pun, di tempat saya sebelumnya tidak ada seperti ini.
"Namun, saya harus respek. Mungkin saya harus belajar dengan kultur ini, tapi kalau ditanya saya setuju atau tidak, saya tidak setuju," tutup Bernardo.