Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Vietnam masih pasif. Kami tidak baik dan kami juga terjebak ke arah bola. Itu sesuatu untuk dipelajari."
Bahkan senjata ampuh yang dimiliki Pratama Arhan itu juga membuat pelatih Vietnam Philippe Troussier tampak frustrasi.
Pasalnya, juru taktik asal Prancis itu mengungkapkan bahwa para pemain Vietnam sejatinya telah berlatih untuk mengantisipasi lemparan ke dalam Pratama Arhan.
Namun, persiapan yang dilakukan anak asuhnya tersebut ternyata tidak berjalan dengan baik.
"Itu semua adalah gol yang tidak seharusnya terjadi," ujar Troussier sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Danviet.vn.
"Vietnam U22 telah melakukan persiapan dan memiliki solusi (mengatasi lemparan Pratama Arhan)."
"Namun, dalam situasi tertentu, para pemain membuktikan diri."
"Kurangnya pengalaman tempur yang nyata dan membayar harganya."
"Kami memiliki 10 pemain di dalam kotak tetapi kami masih membiarkan lawan mencetak gol."
"Dalam perjalanan mengembangkan dan menyempurnakan kapasitas profesional, pemain harus membayar mahal."
"Mereka perlu bermain lebih banyak, terutama di turnamen domestik untuk tumbuh dewasa."