Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Buku tersebut juga mengungkapkan bahwa Ronaldo diejek karena aksen Madeirannya oleh anak laki-laki lain.
Ronaldo menangis setiap hari karena merindukan keluarga dan teman-temannya.
Di usianya yang masih belia, Ronaldo juga kerap gagal mengendalikan emosinya dan akibatnya sering terlibat pertengkaran.
Akhirnya, Ronaldo diizinkan berhenti sekolah dan fokus pada sepak bola.
Dia kemudian dihargai dengan dipanggil ke tim utama Sporting dan sisanya, seperti yang mereka katakan, adalah sejarah.