Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Vietnam gagal melanjutkan tren positif saat menjalani laga FIFA Matchday di bawah asuhan pelatih Philippe Troussier.
Sejak Troussier mengambil alih jabatan sebagai pelatih kepala menggantikan Park Hang-seo awal tahun ini, Timnas Vietnam tampil impresif menjalani pertandingan FIFA Matchday Juni dan September lalu.
Mereka sukses menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan, tanpa kebobolan.
Setelah menang atas Hong Kong dan Suriah dengan skor identik (1-0) di bulan Juni, Skuad Golden Star Warriors mampu mengalahkan Palestina 2-0 bulan lalu.
Namun, ketika melakoni laga FIFA Matchday Oktober 2023, Vietnam menelan kekalahan pertama di bawah asuhan Troussier.
Menghadapi tuan rumah China, Selasa (10/10/2023) malam WIB, Vietnam takluk dengan skor 0-2.
Adapun dua gol kemenangan China itu masing-masing dicetak oleh Wang Qiuming pada menit ke-56 dan Wu Lei di waktu tambahan babak kedua (90+8').
Saat konferensi pers pasca pertandingan, Troussier mengaku kecewa dengan hasil yang dialami oleh timnya.
Baca Juga: Son Heung-min Diragukan Main, Media Vietnam Langsung Lirik Lonjakan Pesat di Ranking FIFA
"Kami kalah dan saya cukup kecewa dengan hasil pertandingan hari ini," ujar Troussier sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Thethao247.vn.
"Saya harus tegaskan bahwa saya sangat kecewa."
"Selama pertandingan, kedua tim memiliki peluang yang sama."
Lebih lanjut, pelatih asal Prancis itu menilai bahwa faktor kekuatan fisik adalah titik kelemahan dari para pemain Vietnam, khususnya di babak kedua.
Menurut Troussier, Timnas Vietnam sejatinya bermain baik selama babak pertama, tapi kekuatan fisik mereka tampak menurun di babak kedua.
"Di babak pertama, para pemain saya bermain lebih baik dengan memanfaatkan kekuatan fisik mereka untuk dengan cepat beralih antara menyerang dan bertahan," ujarnya.
"Padahal musuh Timnas Vietnam adalah pemain saya sendiri."
"Saya meminta siswa untuk mengontrol kekuatan fisik mereka di babak kedua."
"Namun kekuatan fisik para pemain kemudian menurun, dan saya tidak kaget karena Kejuaraan Nasional Vietnam memang sedang jeda."
"Oleh karena itu, sebagian besar pemain tidak bisa bermain dan tidak memiliki kekuatan fisik terbaik."
"Ini adalah masalah berikutnya yang perlu diperbaiki dan mudah-mudahan kami bisa melakukannya dengan lebih baik," jelas Troussier.
Senada dengan apa yang diucapkan Troussier, surat kabar China (Sohu) juga mengungkapkan bahwa kekuatan fisik para pemain Vietnam menurun di babak kedua, sehingga berhasil dimanfaatkan oleh tim besutan Aleksandar Jankovic.
Sohu menyebut bahwa gaya permainan Timnas Vietnam di babak pertama jauh lebih baik dibanding babak kedua, bahkan mereka menyamakannya dengan Timnas Jepang atau Brasil.
"Melihat babak pertama pertandingan, sepertinya lawan Timnas China bukanlah Vietnam, melainkan Jepang atau bahkan Brasil," tulis dalam artikel Sohu.
"Untungnya, Pelatih Jankovic segera memulihkan skuad dan memanfaatkan fisiknya."
"Pertandingan berhasil dimenangi Timnas China dengan skor 2-0 melalui proses yang menakutkan dan hasilnya mengejutkan."
"Ini gambaran realistis pertandingan sepak bola Timnas China tadi malam."
"Beruntung pelatih Jankovic tidak mengalami mimpi buruk."