Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Thailand dan Timnas Malaysia akan melakoni pertandingan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan ini.
Thailand akan menghadapi China pada 16 November sebelum bersua Singapura lima hari kemudian di Grup C.
Sedangkan Malaysia akan menantang Kirgistan dan Taiwan masing-masing pada 16 dan 21 November di Grup D.
Menjelang dua laga tersebut, pelatih Thailand dan Malaysia telah mengumumkan daftar pemain untuk memperkuat timnya.
Baca Juga: Termasuk Bintang Klub Thailand, 3 Pemain Abroad Irak Terancam Didepak Jelang Lawan Timnas Indonesia
Pelatih Thailand Mano Polking memanggil 26 pemain, sedangkan Kim Pan-gon selaku pelatih Malaysia membawa 25 pemain.
Menariknya, kedua pelatih tersebut sama-sama melakukan keputusan yang cukup kontroversial dalam pemanggilan pemain.
Mano Polking dianggap melakukan keputusan kontroversial dengan memanggil striker veteran Teerasil Dangda.
Pasalnya, penyerang berusia 35 tahun itu saat ini tengah mengalami cedera dan belum diketahui waktu pulihnya.
Dangda mengalami cedera saat BG Pathum United menang atas Sukhothai FC di Liga Thailand pada 7 Oktober lalu.
Ia harus meninggalkan lapangan pada menit ke-19 dan sejak saat itu ia tidak lagi berlatih bersama tim.
Untuk itu, sejumlah fans Thailand menilai Mano Polking terbukti terlalu bergantung pada sang striker.
Pelatih BG Pathum United, Thongchai Sukkoki, bahkan mengaku bingung anak asuhnya itu tetap dipanggil ke tim nasional.
“Saya sangat bingung saat melihat nama Dangda di daftar pemanggilan," kata Thongchai, dikutip SuperBall.id dari Sports 442.
"Saya tidak mengerti mengapa dia bergabung dengan tim."
"Sejak cederanya, dia tidak kembali berlatih dan hanya bekerja dengan tim dokter."
"Staf pelatih Thailand mungkin mengharapkan Dangda pulih pada menit-menit terakhir," tambahnya.
Baca Juga: Bintang Vietnam Jumpa Messi Thailand di Jepang Usai Didepak Philippe Troussier
Di sisi lain, Kim Pan-gon memanggil pemain naturalisasi Mohamadou Sumareh ke dalam skuadnya kali ini.
Keputusan Kim Pan-gon memasukkan nama Sumareh mendapat kecaman dari sebagian pecinta sepak bola Malaysia.
Sebagian penggemar menilai masih banyak pemain yang lebih layak untuk mendapatkan tempat di tim nasional.
Sebab, Sumareh sudah lama tidak dipanggil ke tim nasional dan belum mendapat kesempatan bermain di Johor Darul Ta'zim.
Terakhir kali Sumareh membela Malaysia adalah pada September tahun lalu di ajang Piala Raja di Chiang Mai, Thailand.
Artinya, sudah lebih dari setahun para penggemar Malaysia tidak melihat aksi Sumareh bersama tim nasional.
Pelatih asal Malaysia, Mohd Azraai Khor Abdullah, menilai ini menjadi kesempatan bagi Sumareh untuk membuktikan diri.
“Kalau Afiq Fazail, kami sudah biasa melihatnya bermain bersama JDT di banyak pertandingan dan kami sudah tahu kemampuannya."
“Namun Sumareh ini berbeda, karena kita tahu dia sudah lama tidak bermain bersama JDT maupun timnas."
"Jadi, bagi saya ini adalah kesempatan emas baginya."
“Dia (Sumareh) harus memanfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya untuk mendapat tempat."
"Semua pemain ingin masuk skuad Piala Asia (di Qatar), dia juga,” kata Azraai, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.