Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Fakta di balik pembantaian Mali terhadap Meksiko, Noberto Paolo Bedolla ternyata bermain dengan kondisi yang tidak disangka, patah tulang pipi.
Sore yang sangat menyesakkan bagi Noberto Paolo Bedolla saat Timnas U-17 Meksiko terbantai oleh Mali di babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023.
Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Meksiko sudah terbobol saat pertandingan belum genap berjalan 10 menit.
Mahamoud Barry sukses mengoyak jala gawang Meksiko dan membuat timnya unggul 1-0 saat baru memasuki menit ke-9.
Tiga menit berselang, Barry kembali membuat Paolo Bedolla memungut bola dari dalam gawang untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Park Hang-seo Vs Vietnam, Ancaman Mulai Ditebar Gara-gara Thailand
Dua menit setelahnya, Paolo Bedolla kembali melakukan hal yang sama usai Ibrahim Diarra membuat Mali unggul 3-0.
Sebelum turun minum, Mali lagi-lagi melebarkan skor lewat eksekusi penalti Ibrahim Kanate menit ke-37.
Pertandingan ditutup dengan skor 5-0 setelah Ange Martial mencetak gol kelima untuk Mali, setelah itu tak ada lagi gol yang tercipta.
Terbantai dengan skor yang tidak diduga, Paolo Bedolla pun merasa pasrah karena begitulah cara bermain sepak bola.
Baca Juga: Perintah Shin Tae-yong Tak Dijalankan, Timnas Indonesia Tertinggal dari Filipina di Babak Pertama
Meski begitu, Bedolla tak patah arang, ia mengaku Piala Dunia U-17 2023 merupakan salah satu cara baginya menembus sepak bola Eropa.
"Itu adalah sesuatu yang harus Anda jalani sebagai seorang penjaga gawang," ucap Bedolla kepada awak media termasuk BolaSport.com.
"Terkadang Anda tidak mengharapkan hasil dari lima gol itu tetapi teruslah bekerja dan pelajari detail ini."
"Bersama semua orang berteman dengan diri sendiri dan bergerak maju tidak boleh memberi."
Baca Juga: Pakar Vietnam Lebih Takut Park Hang-seo Latih Indonesia Ketimbang Thailand
"Di bawah ini adalah mimpi yang ada dalam diriku berjuang tapi tujuan saya suka membuat perubahan di dunia."
"Tujuan saya adalah untuk berada di edisi pertama dan di Eropa," imbuhnya.
Satu hal menarik di laga ini diperlihatkan Bedolla, ia bermain menggunakan pelindung kepala dan terdapat alasan di balik itu.
Bukan untuk bergaya, namun Bedolla sempat mengalami cedera pada wajahnya hingga membuat fraktur ketika bermain melawan Argentina di laga persahabatan.
"Sebelum datang ke Piala Dunia, saya pikir itu adalah beberapa hal dua minggu sebelum Piala Dunia," ujar Bedolla.
"Sebuah drama muncul saat melawan tim nasional Argentina di mana wajah saya terkena lutut dan saya mengalami patah tulang di sini.
"Di tulang pipi dan di dalam tulang di sini, ada empat patah dan saya tidak tahu jika saya ingin bermain."
"Dan ya, saya harus ikut agar mereka memberi saya izin, saya harus bermain atau mengoperasi dan itulah alasannya membawa masker pelindung ini," imbuhnya.