Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pakar sepak bola asal Inggris, Steve Darby, mengungkap alasan Timnas Indonesia sulit berprestasi di level regional maupun kontinental.
Hal itu disampaikan Darby ketika mengomentari kekuatan tiga rival Vietnam di Grup D Piala Asia 2023.
Ketiga tim tersebut adalah Jepang, Irak, Indonesia.
Bagi Darby, Jepang merupakan tim terkuat di Grup D dan berpotensi menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan.
Baca Juga: Kabar Baik Datang dari Kapten Timnas Indonesia Jelang Laga Kontra Irak di Piala Asia 2023
Apalagi Tim Samurai Biru diperkuat oleh sederet pemain yang merumput di liga-liga top Eropa.
Termasuk dua bintang Liga Inggris yaitu Kaoru Mitoma yang membela Brighton dan Wataro Endo dari Liverpool.
"Jika kita membandingkan korelasi kekuatan antar tim, Jepang mungkin akan mengamankan 9 poin," kata Darby.
"Tim ini memiliki banyak pemain hebat, termasuk bintang-bintang yang bermain di Liga Inggris seperti Wataru Endo dari Liverpool atau Kaoru Mitoma dari Brighton," tambahnya.
Sementara itu, Darby menilai Irak memiliki banyak pemain bertalenta di bawah asuhan Jesus Casas.
Akan tetapi, persiapan juara Piala Teluk Arab itu terganggu dengan gejolak yang terjadi di dalam negeri.
"Tim Irak adalah lawan yang sangat tidak terduga," kata Darby, dikutip SuperBall.id dari Dantri.com.vn.
"Tak bisa dipungkiri tim ini memiliki pemain-pemain bertalenta, namun gejolak di dalam negeri bisa saja mempengaruhi persiapan tim ini."
"Persiapan adalah yang terpenting."
"Seperti yang bisa kita lihat, Thailand saat ini kurang siap menghadapi Piala Asia, dengan pergantian pelatih dan kekalahan telak di laga persahabatan," tambahnya.
Adapun untuk Timnas Indonesia, mantan pelatih Thailand itu menilai rekor pertemuan tidak penting bagi Skuad Garuda.
Ia menyebut skuad besutan Shin Tae-yong itu lebih fokus pada hasil pertandingan di Piala Asia 2023.
Baca Juga: Piala Asia 2023 - Usai Ditahan Imbang Malaysia, Mantan Guru Ronaldo Tunjukkan Kepiawaiannya
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak pemain berbakat dan diarsiteki oleh pelatih yang bagus.
"Bagi Indonesia, sejarah konfrontasi tidak ada artinya dalam sepak bola," kata pria berusia 68 tahun itu.
"Yang penting adalah apa yang terjadi pada hari pertandingan."
"Indonesia memiliki banyak pemain berbakat dan beberapa pelatih bagus di tim nasional," tambahnya.
Darby kemudian mengungkap alasan Indonesia sulit berprestasi meski memiliki jumlah populasi yang besar.
Menurutnya, sepak bola Indonesia telah dihancurkan oleh campur tangan politik dalam pengelolaannya.
"Negara ini memiliki populasi yang besar dan sangat menyukai sepak bola," kata pria kelahiran Liverpool itu.
"Namun, Indonesia menjadi korban campur tangan politik yang terlalu mendalam dalam pengelolaan sepak bola."
"Jika manajemen dan pembinaan didukung dengan baik, ini merupakan lawan yang sangat berat," lanjutnya.
Terlepas dari itu, Darby memprediksi perebutan tempat kedua di Grup D akan berlangsung sengit antara tiga tim.
"Saya rasa perebutan posisi kedua grup ini akan sangat sengit, bahkan mungkin tergantung selisih gol, sehingga membatasi kekalahan dari Jepang sangat diperlukan," ucapnya.