Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gol Dianulir hingga Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Rasakan Penderitaan Korea Selatan

By Dwi Aryo Prihadi - Selasa, 30 April 2024 | 08:26 WIB
Bek Timnas U-23 Indonesia Justin Hubner (tengah) memprotes wasit Shen Yinhao yang menghukum Rizky Ridho kartu merah langsung dalam semifinal Piala Asia U-23 2024 melawan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024) malam WIB. (THE-AFC.COM)

SUPERBALL.ID - Timnas U-23 Indonesia merasakan penderitaan yang sama dengan Korea Selatan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024 melawan Uzbekistan.

Impian besar Indonesia untuk mencapai final Piala Asia U-23 2024 harus pupus usai disingkirkan Uzbekistan.

Bermain di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024) malam WIB, Indonesia kalah 0-2.

Uzbekistan tampil dominan pada laga ini dengan mencatatkan 62 persen penguasaan bola.

Baca Juga: 2 Jalan Timnas U-23 Indonesia ke Paris, Jadwal Peringkat Ketiga Vs Irak dan Play-off Olimpiade

Skuad besutan Timur Kapadze itu juga mampu melepaskan total 29 tembakan dengan 4 di antaranya tepat sasaran.

Sebaliknya, Indonesia tercatat hanya mampu melepaskan empat tembakan dan tidak ada yang mengarah ke gawang.

Uzbekistan terus menekan pertahanan Garuda Muda sejak awal laga dengan kecepatan para pemainnya.

Torehan 12 gol tanpa kebobolan sebelum laga kontra Indonesia tampak masuk akal jika melihat permainan Uzbekistan.

Namun, Rizky Ridho dkk mampu tampil disiplin dalam menahan gempuran para pemain Uzbekistan di babak pertama.

Hasilnya, Uzbekistan tidak mampu mencetak gol hingga memasuki jeda turun minum.

Bahkan, Indonesia mampu mengejutkan juara 2018 itu ketika Muhammad Ferarri mencetak gol pada menit ke-61.

Berawal dari situasi kemelut di depan gawang Uzbekistan, Ramadhan Sananta memberikan umpan kepada Ferarri.

Ferarri kemudian melepaskan sepakan keras kaki kanan yang merobek jala gawang Uzbekistan.

Namun kegembiraan suporter Indonesia terhenti ketika gol tersebut dianulir oleh wasit Shen Yinhao.

Seusai meninjau VAR, Yinhao menganulir gol tersebut lantaran Sananta lebih dulu berada dalam posisi offside.

Kekecewaan suporter Indonesia kian bertambah ketika Uzbekistan berhasil membuka skor pada menit ke-68.

Menerima umpan silang dari sayap kanan, Husain Norchaev melepaskan sepakan voli yang gagal dihalau Ernando Ari.

Kemalangan pasukan Shin Tae-yong berlanjut ketika Uzbekistan mendapat gol kedua pada menit ke-86.

Hendak menghalau bola di depan gawang, Pratama Arhan mencetak gol bunuh diri ketika terjadi salah pengertian dengan Ernando.

Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Kalah dengan Kepala Tegak, Tiket Olimpiade Masih Terbuka Lebar

Dua menit sebelumnya, tim Merah-Putih harus bermain dengan 10 pemain lantaran Rizky Ridho menerima kartu merah.

Kalah jumlah pemain, Indonesia gagal mencetak gol di sisa jalannya laga dan skor 0-2 tetap bertahan.

Satu gol yang dianulir dan satu kartu merah yang diterima membuat Indonesia merasakan penderitaan Korea Selatan.

Pada laga semifinal melawan Indonesia, Korea Selatan juga sempat mencetak gol lebih dulu saat laga berjalan delapan menit.

Berawal dari situasi bola mati, Lee Kang-hee melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang gagal dihalau Ernando.

Gol cepat itu kemudian dianulir wasit usai meninjau VAR lantaran salah satu pemain Korea Selatan berada dalam posisi offside.

Seperti halnya Uzbekistan, Indonesia saat itu mampu mencetak gol pembuka tidak lama setelah gol Korea Selatan dianulir.

Rafael Struick melepaskan tendangan melengkung dari luar kotak penalti ke pojok atas gawang Korea Selatan.

VAR kembali memberi keuntungan bagi Indonesia saat pemain pengganti Lee Young-jun menerimpa kartu merah.

Pencetak gol terbanyak Korea Selatan itu harus diusir keluar lapangan lantaran melanggar Justin Hubner.

Meski mampu menahan imbang Indonesia 2-2 hingga 120 menit, Korea Selatan akhirnya kalah 10-11 di babak adu penalti.

Di laga melawan Uzbekistan, giliran Indonesia yang menerima dua kerugian akibat keputusan wasit usai meninjau VAR.

Meski gagal lolos ke final, Indonesia masih memiliki peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Syaratnya adalah mengalahkan Irak dalam pertandingan perebutan tempat ketiga, Kamis (2/5/2024).

Jika kalah, skenario terakhir Indonesia lolos ke Olimpiade adalah mengalahkan Guinea di laga play-off Mei mendatang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P