Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih asal Korea Selatan mengundang daya tarik tersendiri di sepak bola Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir.
Tren pelatih Korea Selatan di ASEAN dimulai dengan kedatangan Park Hang-seo untuk memimpin Timnas Vietnam.
Langkah Vietnam untuk merekrut Park Hang-seo berbuah manis dengan sederet prestasi dalam lima tahun masa baktinya.
Sejak saat itu, lebih banyak tim yang berlomba-lomba untuk mendatangkan pelatih asal Negeri Ginseng.
Baca Juga: Respons Kompatriot Shin Tae-yong Usai Malaysia Segrup Thailand di ASEAN Cup 2024
Tidak terkecuali Timnas Indonesia yang dipimpin oleh Shin Tae-yong sejak 2020 hingga saat ini.
Seperti halnya Park Hang-seo, Shin Tae-yong juga mampu memberikan kontribusi positif untuk Skuad Garuda.
Peningkatan peringkat, lolos 16 besar Piala Asia, hingga melaju ke semifinal Piala Asia U-23 menjadi bukti kapasitasnya.
Seiring dengan kesuksesan Park Hang-seo dan Shin Tae-yong, Malaysia juga mencoba melakukan manuver serupa.
Adalah Kim Pan-gon yang dipercaya untuk memimpin skuad Harimau Malaya sejak 2022 lalu.
Teranyar, Vietnam kembali merekrut pelatih asal Korea Selatan setelah gagal bersama Philippe Troussier.
Pilihan Vietnam jatuh kepada mantan pelatih Jeonbuk Hyundai Motors, Kim Sang-sik.
Di antara empat raksasa ASEAN, Timnas Thailand kini menjadi satu-satunya tim yang tidak dipimpin pelatih Korea Selatan.
Tim Gajah Perang masih mempertahankan Jepang sebagai kiblat dengan sentuhan sosok bernama Masatada Ishii.
Lantas, apa kata Ishii ketika dirinya menghadapi kepungan tiga pelatih asal Korea Selatan di ASEAN?
Baca Juga: Termasuk Thailand, 4 Tim Disurati PSSI untuk Uji Coba, Tanzania Paling Gercep
Pelatih berusia 57 tahun itu baru-baru ini memberikan jawabannya usai acara pengundian grup ASEAN Cup 2024.
Mantan pelatih Buriram United itu mengaku tidak peduli dengan banyaknya pelatih Korea Selatan di ASEAN.
Alih-alih merasa tersaingi, ia justru senang jika ada lebih banyak pelatih bagus di ASEAN.
"Saya tidak terlalu peduli dengan jumlah pelatih Korea yang memberikan tekanan bagi Jepang di Asia Tenggara."
"Saya senang kawasan ini akan lebih berkembang jika ada lebih banyak pelatih bagus."
"Saya berharap Piala AFF akan mendapat lebih banyak penonton," kata Ishii, dikutip SuperBall.id dari Znews.vn.
Ishii tahun ini memiliki tugas berat untuk membawa Thailand mempertahankan gelar juara ASEAN Cup.
Timnas Thailand tergabung di Grup A bersama Malaysia, Singapura, Kamboja, dan pemenang babak play-off.
Namun, Ishii menegaskan bahwa target utamanya adalah lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Saat ini prioritas kami adalah Kualifikasi Piala Dunia, bukan Piala AFF," kata Ishii menambahkan.