Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pakar sepak bola asal Malaysia, Sadek Mustaffa mengaku sulit menerima alasan FAM yang tidak menggelar laga uji coba berkualitas.
Timnas Malaysia bakal melakoni dua laga sisa Grup D putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Skuad Harimau Malaya bakal melawat ke markas Kirgistan di Stadion Dolen Omurzakov, Bishkek, Kamis (6/6/2024).
Lima hari kemudian, tim asuhan Kim Pan-gon itu akan menjamu Taiwan di Stadion Nasional Bukit Jalil.
Baca Juga: Saddil Ramdani Pimpin Protes Tak Digaji 4 Bulan dengan Simbol Selebrasi 4 Jari
Menjelang dua laga tersebut, Timnas Malaysia kesulitan mencari lawan uji coba untuk memantapkan persiapan.
Alhasil, tim Negeri Jiran hanya melakoni laga pemanasan melawan klub lokal Perak FC pada pekan lalu.
Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Rahman, kemudian mengungkap alasan pihaknya sulit mencari lawan uji coba.
Azman menjelaskan bahwa FAM sejatinya telah mengundang sekitar 4-5 negara untuk melakoni laga uji coba.
Akan tetapi, semua undangan tersebut ditolak lantaran waktu pertandingan tidak masuk dalam kalender FIFA.
Namun, alasan FAM tersebut sulit diterima oleh pakar sepak bola asal Malaysia, Sadek Mustaffa.
Ia menilai kegagalan FAM mendapatkan lawan uji coba menunjukkan kurangnya perencanaan yang matang.
Selain itu, Sadek juga memperkirakan FAM tidak memiliki hubungan baik dengan asosiasi negara lain.
Menurut Sadek, FAM tidak mengambil pelajaran dari kegagalan mereka menggelar laga uji coba pada Mei lalu.
Saat itu, Malaysia tidak bisa memainkan laga uji coba sebelum dua laga kontra Oman di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Alhasil, Malaysia harus menelan kekalahan ganda dengan skor 0-2 di Muscat dan Kuala Lumpur.
“Ini menunjukkan kurangnya perencanaan dari FAM," kata Sadek, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
"Mereka belum mengambil pelajaran apa pun sejak Oman. Sepertinya tidak ada hubungan baik dengan FA lain,” tambahnya.
Sadek mengatakan hal ini membuat segalanya menjadi sulit bagi Kim Pan-gon yang telah kehilangan enam pemain kunci karena cedera.
“Kami tahu kami akan menghadapi lawan yang tangguh, tapi kami kurang mempersiapkan diri untuk pertandingan itu."
"FAM harusnya bertanggung jawab."
"Ini sangat disayangkan mereka karena mereka juga punya masalah serupa sebelum pertandingan melawan Oman."
"Mereka sepertinya belum belajar dari kesalahan masa lalu, dan itu menempatkan tim nasional dalam posisi sulit," ucapnya.
Sadek mengatakan hal ini membuat Kim Pan-gon frustasi dan bisa saja meninggalkan Malaysia setelah kontraknya berakhir Januari tahun depan.
"Kim Pan-gon sudah membuktikan diri."
"Kalau hengkang, dia akan mendapat tawaran pekerjaan karena dia dan staf kepelatihannya sudah bekerja baik bersama Malaysia," kata Sadek.