Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Sial dialami kapten klub Malaysia, Kedah Darul Aman (KDA) FC, Sony Norde, jalan kaki dari rumah ke tempat latihan karena bokek gaji ditunggak.
Bukan tanpa sebab Sony Norde nekat jalan kaki sejauh enam kilo dari kediamannya ke tempat latihan bahkan di tengah cuaca hujan.
Pemain asing di Liga Malaysia dari Haiti itu mengaku jika saat ini tak punya uang alias bokek usai gajinya ditunggak manajemen KDA FC.
Bukan untuk membayar ongkos kendaraan umum, Sony Norde bahkan tak sanggup mengisi bahan bakar mobil yang biasanya ia gunakan.
Tak cuma berangkat, Sony Norde juga mengaku akan melakukan hal yang sama yakni jalan kaki saat pulang dari tempat latihan.
"Anda bisa lihat sendiri bahwa saya datang ke tempat latihan hari ini dengan berjalan kaki," ucap Sony Norde dikutip dari Berita Harian.
"Karena tak punya uang untuk mengisi bensin mobil saya dan saya akan pulang dengan cara yang sama bahkan dalam cuaca hujan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Norde menyebut masalah tunggakan gaji yang ia alami selama beberapa bulan terakhir sangat menyakitkan baginya.
Namun ia mencoba bertahan, bahkan berkorban untuk bisa berlatih bersama rekan setimnya jelang menjamu Sri Pahang FC dalam lanjutan Liga Malaysia.
Baca Juga: Makin Gencar Buru Pemain Keturunan, Federasi Malaysia Dikabarkan Hubungi Eks Luton Town
"Semua sudah tahu bahwa masalah tunggakan gaji ini sangat menyakitkan saya selama beberapa bulan terakhir."
"Dan kini saya masih berkorban untuk kembali berlatih bersama tim untuk melanjutkan perjuangan tim," ujar Soni Norde.
Menurut pemain berusia 35 tahun itu, tunggakan gaji bukan hal baru yang ia alami selama membela KDA FC di Liga Malaysia.
Saat ia dihadapkan dengan tunggakan gaji, Sony mengaku hidupnya serba kekurangan seperti halnya tidak bisa membeli bensin.
Ia pun berharap masalah finansial yang dialami KDA FC segera diatasi dan gaji para pemain tidak ditunggak oleh manajemen klub.
"Sudah lama sekali saya harus berkorban untuk tim dengan kesabaran dan ketekunan."
"Ketika tunggakan gaji terus berlanjut, saya harus menghadapi kehidupan yang serba kekurangan hingga seperti yang Anda lihat saat ini."
"Tentunya kami juga sangat berharap pihak manajemen bisa menyelesaikannya masalah tunggakan gaji kita secepatnya," kata Norde.
Baca Juga: AFC Tak Bakal Halangi Rencana Timnas Malaysia Lepas dari FAM, tapi...
Isu tunggakan gaji di Liga Malaysia bukan hal asing bahkan untuk penikmat sepak bola di Indonesia.
Sebelumnya Saddil Ramdani disebut-sebut gencar menyindir klubnya, Sabah FC, karena gaji yang ditunggak berbulan-bulan.
Sementara itu di Indonesia sendiri juga tak jarang terjadi, apalagi jika mengungkit masa lalu hingga meregang nyawa pemain.
Masih jelas di ingatan, kematian Diego Mendieta, pesepak bola asal Paraguay yang gajinya ditunggak Persis Solo hingga Rp120 juta.
Ia meninggal usai sakit tanpa memiliki uang untuk berobat, meski tunggakan gaji dilunasi Persis Solo setelah sang pemain tiada.