Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut PFA, hingga Agustus, setidaknya 410 atlet, ofisial olahraga, atau pelatih tewas dalam perang itu.
Dari jumlah tersebut, 297 adalah pesepak bola, termasuk 84 anak-anak.
Perang juga memaksa Timnas Palestina memainkan pertandingan di luar negerinya sendiri.
"Rakyat Palestina mengetahui bahwa tim ini bertindak sebagai bentuk perlawanan dan menyampaikan pesan kepada dunia," kata penulis sepak bola yang berbasis di Gaza, Abubaker Abed, kepada Al Jazeera.
"Sepak bola adalah sebuah panggung di mana sebuah pesan dapat menjangkau jutaan orang," imbuhnya, seraya menambahkan bahwa rakyat Palestina merasa dikecewakan oleh dunia ketika Israel terus menghancurkan fasilitas olahraga di Jalur Gaza.
"Lebih dari 50 fasilitas olahraga hancur menjadi puing-puing di Gaza, termasuk sembilan dari 10 stadion di Gaza," kata Abed.
Dia menambahkan, "Hampir setiap klub telah hancur dalam perang ini, sementara satu stadion di Deir el-Balah telah diubah menjadi tempat perlindungan bagi ribuan pengungsi."