Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia dianggap salah dalam memilih lawan setelah dibantai Timnas Selandia Baru di FIFA Matchday Oktober 2024.
Malaysia kalah telak 0-4 dari tim tuan rumah pada laga uji coba di Stadion North Harbour, Auckland, Selandia Baru.
Itu merupakan kekalahan pertama Pau Marti Vicente setelah empat pertandingan melatih Harimau Malaya.
Sebelumnya, Vicente mampu melewati ujian pertama dengan membawa Malaysia menjadi juara Piala Merdeka 2024.
Baca Juga: Malaysia Diminta Lupakan Misi Masuk Pot 1 Kualifikasi Piala Asia 2027
Saat itu, Malaysia berhasil mengalahkan Filipina 2-1 di semifinal dan Lebanon 1-0 di partai final.
Namun, keberhasilan tersebut dinilai belum bisa menjadi tolok ukur Malaysia sudah bisa menyaingi tim-tim kuat.
Apalagi Vicente masih belum lama mengambil kursi pelatih Malaysia menggantikan Kim Pan-gon.
Pendapat tersebut disampaikan oleh pengamat sepak bola asal Malaysia, Associate Professor Dr Zulakbal Abd Karim.
Menurutnya, Malaysia seharusnya tidak meletakkan harapan besar dengan menantang tim-tim kuat.
Ia menilai Malaysia perlu menyadari kemampuan para pemainnya saat menghadapi tim yang lebih kuat seperti Selandia Baru.
Ia menilai kemampuan dan kapabilitas Malaysia ibarat langit dan bumi jika dibandingkan dengan tim peringkat 95 dunia itu.
“Menghadapi lawan dengan Grade A tentu perlu melakukan perhitungan karena jika kalah akan memengaruhi peringkat Malaysia."
“Saat ini skuad Harimau Malaya sedang dalam proses transisi, yang dulu cocok dengan Kim Pan-gon kini berganti menjadi Vicente."
"Tentu pelatih baru punya cara dan taktik tersendiri."
"Oleh karena itu, pihak manajemen perlu membuat rencana jika ingin menggelar laga persahabatan melawan tim yang lebih kuat, terutama pada laga persahabatan mendatang," ujar Zulakbal saat dihubungi Arena Metro.
Baca Juga: Dibantai Selandia Baru, Pelatih Malaysia: Kami Nggak Bisa Mengeluh!
Sementara itu, kekalahan 0-4 dari Selandia Baru dinilai terlalu besar oleh pelatih asal Malaysia, Irfan Bakti Abu Salim.
Ia menilai kurangnya kecocokan dan mudahnya kehilangan bola menjadi salah satu faktor Harimau Malaya tidak mampu tampil baik.
Ia menjelaskan Malaysia seharusnya bisa menunjukkan penguasaan bola yang lebih baik agar tidak memberi banyak ruang bagi Selandia Baru untuk menyerang.
“Kalau dilihat dari segi fisik, kami (Harimau Malaya) benar-benar kalah."
"Kami juga kehilangan penguasaan bola, dua atau tiga sentuhan kami kehilangan bola dan terkadang kami ingin maju sangat cepat."
“Kalau tidak bisa maju, kita harus mundur, janji bola tidak mudah hilang."
"Saya rasa pemain lawan tidak terlalu memberikan tekanan, tapi sangat mudah bagi pemain lawan untuk merebut bola."
“Memang benar 4-0 itu terlalu besar meski bermain tandang, kalau 2-1, 1-0 mungkin tidak ada masalah."
"Di pertandingan itu, kami tidak melihat kecocokan antar pemain untuk bermain sebagai pemain tim,” ujarnya.
Kekalahan kemarin sekaligus menjadi kekalahan terbesar yang dialami Malaysia dalam 11 laga terakhirnya.