Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Calvin Verdonk mengaku bahwa dirinya masih belum bisa melupakan momen kegagalan Timnas Indonesia dalam misi meraih kemenangan.
Beberapa waktu lalu, tim berjuluk Skuad Garuda tersebut melakoni laga ketiga dan keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam laga lanjutan Grup C tersebut, anak asuh Shin Tae-yong bertarung melawan Timnas Bahrain dan Timnas China.
Sayangnya, tim Merah-Putih gagal meraih kemenangan pada dua laga tersebut.
Saat bersua Bahrain, Rafael Struick dkk sudah hampir meraih kemenangan.
Mereka unggul 2-1 atas tuan rumah hingga memasuki menit ke-90'.
Akan tetapi, tim besutan Dragan Talajic mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9'.
Sehingga laga tersebut berakhir imbang dengan skor 2-2 untuk kedua tim.
Berselang lima hari kemudian, Indonesia harus menelan pil pahit.
Baca Juga: ASEAN Cup 2024 - Maarten Paes Dimainkan Timnas Indonesia, Vietnam Semakin Ketakutan
Shin dan anak asuhnya dilibas China dengan skor 1-2.
Dua hasil ini membuat Skuad Garuda tertahan di peringkat kelima klasemen sementara Grup C dengan 3 poin.
Di lain sisi, dua hasil tersebut juga cukup mengganggu pikiran salah satu penggawa Garuda, yakni Calvin Verdonk.
Baru-baru ini Verdonk melakukan wawancara dengan salah satu media asal Belanda yakni Forzanec.nl.
Verdonk mengatakan bahwa ia cukup kesal dengan hasil tersebut, padahal timnya bisa meraih tiga poin beruntun saat duel kontra Bahrain dan China itu.
Akan tetapi, kenyataannya mereka hanya bisa meraih satu poin saja dari dua laga.
Saat duel kontra Bahrain, Verdonk mengaku bahwa dirinya kesal dengan keputusan wasit.
Namun, timnas juga tak bermain sangat baik pada laga tersebut.
Hal itu juga yang membuat gawang Maarten Paes terbobol di penghujung laga.
"Ini adalah pertandingan yang di mana anda bisa mendapatkan tiga poin sebanyak dua kali, meskipun kami tidak mengharapkannya," kata Verdonk, dikutip SuperBall.id dari Forzanec.nl.
"Pertama kami bermain sangat buruk melawan Bahrain. Wasit juga tidak bagus."
"Saya kira kami mendapat tambahan waktu enam menit dan mereka (Bahrain) mencetak gol di menit ke-99'."
"Sepertinya dia (wasit) membiarkan permainan berlanjut hingga Bahrain mencetak gol."
"Kami kurang beruntung dalam hal itu, tapi kami sendiri juga tidak bagus," jelasnya.
Sedangkan duel kontra China, ia juga mengatakan timnya tak bermain baik.
Sebab mereka tertinggal dua gol pada babak pertama.
Para pemain China juga dirasa acap kali membuang-buang waktu setelah unggul dua gol.
Wang Dalei yang merupakan kiper The Dragon terlihat sering kali jatuh untuk mengulur waktu demi mempertahankan kemenangannya.
Baca Juga: Kangkangi Malaysia, Liga 1 Jadi yang Termahal Kedua di Musim 2024-2025
Menurut Verdonk, situasi itu membuat timnas kesulitan bangkit pada babak kedua.
Walhasil, mereka hanya bisa membalas satu gol lewat aksi Thom Haye pada menit ke-85'.
"Kami difavoritkan melawan China, tapi kami tertinggal dengan cepat di babak pertama."
"Dalam pertandingan seperti itu, sangat sulit untuk bangkit jika anda tertinggal. Negara-negara tersebut akan mengulur waktu."
"Kiper mereka selalu mengalami masalah pada tulang rusuknya dan selalu terjatuh. Itu sebenarnya sudah terjadi saat skor masih 0-0. Gol kami juga datang terlambat," pungkasnya.