Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Steven Gerrard ada-ada saja. Dia sengaja mengubah jadwal latihan klub asuhannya, Al Ettifaq, demi bisa menghabiskan waktu berlama-lama menonton Liverpool.
Hal itu memicu para penggemar Al Ettifaq marah dan mendesak Gerrard mengundurkan diri, selain karena performa profesionalnya yang dinilai buruk.
Dalam The Redmen TV baru-baru ini, Gerrard mengakui, "Saya dan pelatih kiper John Achterberg mengatur jadwal latihan kami berdasarkan pertandingan Liverpool. Baru-baru ini, kami berlatih pada pukul 9-10 malam."
Gerrard memang tak bisa dilepaskan dari Liverpool.
Dia adalah salah satu kapten terhebat Liverpool ketika bermain untuk klub tersebut dari tahun 1998 hingga 2015.
Di klub itu, dia memenangi gelar Liga Champions, satu Piala UEFA, satu Piala Super Eropa, dua Piala FA, tiga Piala Liga, dan satu Community Shield.
Baca Juga: Telanjur Turuti Keinginan Erik ten Hag, Legenda Liverpool Sebut Man United Bikin Kesalahan
Pengakuan Gerrard yang lebih mementingkan Liverpool itu membuat marah para penggemar Al Ettifaq.
Apalagi Al Ettifaq baru menang tiga kali, imbang dua kali, dan kalah tiga kali di Liga Arab Saudi (Saudi Pro League) 2024-2025.
Akibatnya, Al Ettifaq berada di peringkat ke-10 klasemen dengan 11 poin dari delapan laga dan hampir tidak ada peluang untuk memenangi gelar.
Pada 30 Oktober lalu, Al Ettifaq juga dikejutkan dengan kekalahan 1-3 dari klub divisi bawah Al Jabalain di babak perdelapan final Piala Raja Arab Saudi.
Dalam pertandingan itu, Gerrard mengejutkan semua orang dengan menempatkan mantan striker Celtic dan Lyon Moussa Dembele di bangku cadangan dan baru dimainkan pada menit ke-69 setelah tertinggal 1-2.
"Dembele malah jadi pemain pengganti, padahal dia adalah pencetak gol terbanyak. Semoga Tuhan membantu penggemar Al Ettifaq," ucap seorang penggemar.
Pendukung lainnya menambahkan, "Situasi Al Ettifaq tidak akan berubah jika Gerrard tetap sebagai pelatih."
Di media sosial, memang banyak fans khawatir Al Ettifaq akan terus terpuruk jika Gerrard tetap memimpin.
"Gerrard membodohi dirinya sendiri. Saya belum pernah melihat seorang manajer gagal dengan begitu banyak pemain hebat. Dia tidak tahu bagaimana memanfaatkannya dengan benar," komentar penggemar.
Kritik keras lainnya, "Saya sangat optimis sebelum pertandingan, tetapi sangat kecewa ketika melihat susunan pemain. Setiap pertandingan ada perubahan yang membingungkan. Gerrard membingungkan banyak orang dengan cara dia mengatur tim dalam tujuh atau delapan pertandingan terakhir. Dia telah bekerja sejak musim lalu dan masih belum tahu apa pilihan optimalnya.”
Baca Juga: Liga Inggris - Dwight Yorke Desak Man United Rekrut Monsternya Liverpool
Pandit Arab Saudi, Nasser Al-Jedaie, mengkritik kemampuan manajerial Steven Gerrard dan mempertanyakan proyeknya.
Jurnalis olahraga Turki Al-Ajmah juga yakin Gerrard tidak memiliki peluang untuk menebus kesalahannya setelah kekalahan dari klub liga bawah Al Jabalain.
Rekannya, Mohammed Al-Sadaan, meminta pelatih dari Inggris itu untuk segera mengundurkan diri.
Gerrard menjadi pelatih Al Ettifaq sejak 3 Juli 2023 dengan kontrak setahun 15,2 juta poundsterling atau sekitar Rp309 miliar.
Pada musim lalu, dia berhasil membawa klub itu finis di urutan keenam klasemen Liga Arab Saudi.
Strategi, termasuk jadwal yang diubah itu, tampaknya tidak berhasil bagi Gerrard, karena pencarian kemenangan liga pertama dalam lebih dari enam minggu terus berlanjut.
Performa buruk membuat Al Ettifaq hanya berjarak 5 poin di atas zona degradasi.
Para penggemar khawatir bahwa mereka akan menghadapi pertarungan sengit di dasar klasemen jika keadaan tidak berubah dengan cepat.
Steven Gerrard masih belum meyakinkan di pinggir lapangan setelah meninggalkan Inggris untuk pindah ke Timur Tengah.
Dia sempat membujuk mantan rekan setimnya di Liverpool Jordan Henderson ke Al Ettifaq tahun lalu.
Tetapi reuni itu tidak bertahan lama karena pemain internasional Inggris tersebut meninggalkan Arab Saudi pada Januari untuk bergabung dengan Ajax.
Mengingat hasil yang belum terlihat, Gerrard sekarang mungkin kehabisan waktu untuk menyelamatkan pekerjaannya.
Dia telah memimpin 46 pertandingan di Al Ettifaq, dan saat ini memiliki rekor biasa-biasa saja dengan 17 kemenangan, 15 kekalahan, dan 14 kali imbang.