Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kim Sang-sik melontarkan dua komentar pahit tentang Timnas Vietnam pada khususnya dan sepak bola Vietnam pada umumnya dalam wawancara pekan lalu.
Pada 15 September 2024, Liga Vietnam memperlihatkan seorang pemain berusia 16 tahun memecahkan rekor pencetak gol di turnamen tersebut.
Saat itu, tepat di pekan pertama Liga Vietnam musim 2024/2025, Tran Gio Bao diberi kesempatan oleh klubnya HAGL untuk masuk ke lapangan pada menit ke-73 melawan Quang Nam.
Ia hanya butuh waktu sekitar 20 menit untuk mencetak gol pertama dalam karier profesionalnya.
Yang lebih menarik, di usianya yang baru 16 tahun, 8 bulan, 12 hari, Gia Bao mencetak tonggak baru sebagai pemain termuda yang mencetak gol dalam sejarah Liga Vietnam.
Itu tentu bisa menjadi pertanda yang sangat membahagiakan bagi turnamen sepak bola kasta tertinggi di Vietnam.
Liga Vietnam setidaknya telah menemukan daya tarik dan cukup membuat para penggemar kembali bersemangat menyusul kepergian sejumlah pemain bintang seperti Hoang Duc, Van Lam serta Cong Phuong.
Baca Juga: Media Vietnam Sarankan Kim Sang-sik Pakai Trik Park Hang-seo Supaya Timnya Jadi Lebih Ganas
Namun, setelah gol mengesankan itu, Gia Bao tidak memberikan kesan lain.
Pemain kelahiran 3 Januari 2008 itu hanya bermain beberapa saat ketika diturunkan pada masa tambahan waktu babak kedua dalam laga HAGL versus Da Nang (1-1) di pekan keempat.
Hati para penggemar untuk melihat permata di Liga Vietnam pun sirna.
Gia Bao tampaknya masih dianggap butuh lebih banyak waktu untuk berlatih dan belajar.
Wajar apabila HAGL menahan Gia Bao. Pembelajaran dari generasi Cong Phuong, Tuan Anh, dan Xuan Truong tepatnya 10 tahun lalu masih menghantui pikiran banyak pesepak bola di Stadion Pleiku.
Dan yang jelas, mereka tidak ingin Gia Bao mengikuti jejak para pendahulunya.
Selain itu, fakta bahwa pemain berusia 16 tahun menarik perhatian penggemar juga sebagian mencerminkan kelangkaan pemain berbakat di Liga Vietnam.
Statistik menunjukkan, ada lebih dari 30 pemain berusia 23 tahun ke bawah yang bermain reguler di turnamen sepak bola nomor 1 Vietnam itu.
Namun sayangnya, tidak ada pemain yang memiliki ketahanan cukup untuk membuat para ahli dan penggemar berharap, seperti yang pernah dilakukan Quang Hai, Van Hau, Duy Manh, Dinh Trong, Que Ngoc Hai di masa lalu.
Melihat kondisi tersebut, pelatih Timnas Vietnam Kim Sang-sik melontarkan dua komentar pahit.
Kim Sang-sik yakin bahwa sekarang ini bukanlah masa emas bagi Golden Star Warriors.
Di mana para pemain muda, meski kuat secara fisik, namun mereka hanya memiliki sedikit pengalaman berkompetisi di Liga Vietnam dan internasional.
Sementara itu, pemain yang lebih tua atau senior menghadapi masalah terkait kekuatan fisik dan keinginan untuk berkontribusi.
Lebih pahitnya lagi, konflik di dalam tidak dapat menemukan jawabannya, Liga Vietnam juga tidak membuka ikatan untuk membantu Timnas Vietnam.
"Melalui proses mengikuti V.League (Liga Vietnam), saya mengetahui dengan jelas situasi sepak bola Vietnam saat ini," ujar Kim Sang-sik.
"Artinya, sangat sedikit pemain muda berusia U-23 yang mendapat kesempatan bermain untuk klub induknya."
"Menurut saya, klub perlu berani memberikan lebih banyak kesempatan kepada pemain muda."
"Apalagi bagi pemain yang sudah berpengalaman di kompetisi internasional dari level seperti U-20 dan U-23."
"Dari situ, Timnas Vietnam akan dibekali kekuatan yang muda dan punya pengalaman tertentu untuk bersaing di level tertinggi."
Penilaian Kim Sang-sik tampak semulus teori di buku teks.
Namun, realitas sepak bola Liga Vietnam tidak sesederhana dan sestereotip formula tersebut.
Sebab permasalahan yang diutarakan di sini adalah jumlah pemain berusia 23 tahun ke bawah yang bisa bermain reguler tidak sedikit.
Kemudian kualitas dan kontribusi wajah-wajah di atas terhadap pengaruh klub hingga timnas belum mencapai level yang diharapkan.