Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mereka juga jadi memiliki kesempatan yang sangat lebar untuk membela lambang garuda di masa yang akan datang.
"Pertama, memberi kesempatan kepada para pemain lokal berbakat yang muncul di kompetisi domestik. Ini ajang yang tepat untuk pematangan karena menembus timnas senior kini lebih sulit," kata Bung Kus, dikutip SuperBall.id dari Antara News.
Selain itu, ini juga membantu kompetisi Liga 1 berjalan dengan lancar seperti biasanya.
Sebagai informasi, beberapa tahun lalu kompetisi tertinggi di Tanah Air itu selalu mengalah dengan timnas.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) lebih mementingkan agenda timnas di turnamen yang dahulunya bernama Piala AFF dan meliburkan kompetisi lokal.
Hal itu dikarenakan banyaknya pemain-pemain penting klub yang dipanggil ke timnas.
Dengan keputusan cerdas Shin kali ini, kompetisi bisa berjalan lancar dan klub-klub tak perlu risau kehilangan jasa pemain andalannya.
“Kedua, kompetisi domestik bisa tetap jalan sesuai agenda. Keterlibatan pemain senior yang terbatas membuat klub-klub Liga 1 jadi lebih tenang menjalani kompetisi dalam negeri,” tambahnya.
Untuk poin terakhir, Kusnaeni merasa ada warna baru di kompetisi Asia Tenggara.
Baca Juga: Daftar Markas 10 Tim Peserta di Fase Grup ASEAN Cup 2024, Vietnam Sumbang Dua Stadion
Bisa jadi, cara serupa akan ditiru oleh tim-tim ASEAN lainnya yang akan memberikan pengalaman kepada para pemain muda.
Bila itu terjadi, maka persaingan di kawasan Asia Tenggara akan semakin seru dan tidak tertebak.
Tak hanya itu, banyak bintang-bintang muda yang lahir dari ide brilian Shin Tae-yong ini di masa depan.
“Yang terakhir, kebijakan ini juga baik untuk memberi warna baru bagi Kejuaraan ASEAN. Persaingan jadi lebih hidup, tidak lagi mudah ditebak, dan yang jadi bintang bukan pemain-pemain yang itu-itu saja,” pungkasnya.