- Pelatih Persema 1953 Jonathan menerima keputusan wasit saat klubnya melawan Arema Indonesia.
Duel lanjutan Grup E Zona Jawa Timur Liga 3 di Stadion Gajayana, Malang, Rabu (2/8/2017) WIB, itu dihentikan wasit di menit ke-81 dan dinyatakan berakhir 1-1.
Jonathan mengaku bahwa performa anak-anak asuhnya saat melawan Arema Indonesia pada laga itu memang kurang bagus.
"Organisasi tim sangat kurang, akan kami benahi dan evaluasi lagi untuk pertandingan berikutnya," ujar Jonathan, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari TribunJatim.com, Kamis (3/8/2017).
Menurut Jonathan, performa yang kurang bagus itu terjadi karena dia baru seminggu memegang tim tersebut, sehingga belum banyak persiapan.
Pada pertandingan tersebut, wasit sudah membubarkan pertandingan sejak menit ke-81 karena banyaknya protes dari kedua tim dan suporter masuk lapangan.
"Dari aparat mungkin kurang dan suporter banyak yang masuk lapangan, mungkin takutnya kalau pertandingan dilanjutkan akan berbahaya bagi semua perangkat pertandingan," jelas Jonathan.
Jonathan mengatakan bahwa Persema 1953 tetap menerima keputusan wasit, meski kecewa.
Kekecewaan Jonathan terutama ketika wasit memberikan tendangan bebas yang berbuah gol untuk Arema Indonesia.
"Seharusnya tidak pelanggaran karena yang kena kan bolanya, bukan pemainnya. Ya kita juga tidak protes," ungkap Jonathan.
Berita ini telah tayang di Jatim.tribunnews.com, Kamis (3/8/2017), dengan judul Walaupun Kecewa, Pelatih Persema 1953 Hormati Segala Keputusan Wasit
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar