Mereka membawa beban moral yang berat, mengingat pendahulu Egy Maulana Vikri Cs meraih sukses.
Pada 2013, Timnas Indonesia U-19 yang diperkuat Evan Dimas dkk mampu menjuarai Piala AFF U-19.
Hal itu membuat ekspektasi publik terhadap timnas U-19 edisi sekarang bisa memberi dampak negatif.
Semua ini akan menjadi beban pribadi bagi Indra Sjafri juga para pemain.
Untuk itu, Indra telah menegaskan pada awal bahwa bersama timnas U-19 dia tidak ingin memasang target yang terlalu tinggi.
Saat Ini, eks pelatih Bali United hanya fokus untuk bisa menjuarai Piala AFF U-18 edisi 2017 di Myanmar.
Dia tidak berani sesumbar akan membawa Timnas U-19 tampil di pentas Piala Dunia U-20 2019, termasuk menjanjikan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 edisi 2018.
“Kami memiliki target bertahap. Saya tidak mau muluk-muluk dan nanti kalau gagal dipecat lagi," ucap Indra.
"Kami harus tahu diri siapa kita. Bila memasang target tinggi lalu gagal, suporter akan marah dan meminta pelatih diganti. Hal itu kan tidak etis,” tuturnya.
Namun, Indra berjanji anak asuhnya bakal memberikan yang terbaik untuk negeranya. Semua itu mendapatkan jaminan dari pria berusia 54 tahun.
“Kami akan bekerja keras dan Tuhan Maha Adil yang akan menjawabnya,” tutur gelandang PSP Padang era 1980-an ini.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar