Duka cinta kembali menyelimuti sepak bola Indonesia.
Seorang suporter Timnas Indonesia Catur Juliantono meninggal dunia setelah terkena petasan saat menyaksikan laga Irfan Bachdim dkk melawan Fiji di Stadion Patriot, Sabtu (2/9/2017).
Catur bukan satu-satunya korban yang meninggal untuk mendukung Timnas Indonesia.
Dikutip SuperBall.id dari rilis Save Our Soccer, Minggu (3/9/2017), Catur bukan korban satu-satunya.
Pada 23 Desember 2002, pertemuan Timnas Indonesia dengan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam perhelatan Piala Tiger (Piala AFF) menelan seorang korban.
Timnas Indonesia berhasil menggilas Filipina dengan skor 13-1.
Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief mencetak quatrick.
Sisanya dicetak Sugiantoro, Budi Sudarsono, Imran Nahumarury, ditambah gol bunuh diri pemain Filipina Solomon Licuanan.
Sedangkan gol Filipina dicetak Ali Bernard Rojad Go di menit ke-78.
Nahas bagi Subari yang hendak menyaksikan laga itu.
Dia terjatuh dari bus dan meninggal dunia.
Subari merupakan korban pertama dari suporter Indonesia.
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah SEA Games 2011.
Timnas Indonesia yang lolos ke final berjumpa dengan Malaysia.
Laga berakhir imbang 1-1 dalam dua babak sehingga adu penalti dijadikan penentuan.
Sayangnya dewi fortuna berpihak pada Malaysia, empat dari lima tembakan penalti bersarang ke gawang Timnas Indonesia.
Sedangkan Skuat Garuda hanya mencetak tiga dari lima tembakan.
Kekalahan Timnas Indonesia itu disudahi dengan duka.
Dua orang suporter Timnas Indonesia Rena Alvino Arena (21) dan Kusmanto (29) meninggal dunia karena terinjak-injak suporter yang lain.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar