Appi mengatakan, LIB selaku operator liga tidak menunjukkan sikap untuk membuat liga semakin baik, justru menunjukkan tindakan defensif terhadap masukan dari klub.
"Contoh kecilnya saja, mana pernah ada PT LIB yang datang ke seluruh Indonesia melihat pertandingan, gak pernah."
"Menurut saya hal seperti ini harus dibangun komunikasi, namanya klub yah butuh diperhatikanlah, ada keluhan direspon, jangan terlalu defense bahwa apa yang kita protes selalu dianggap bahwa kita kerjanya cuma protes atau melawan," keluh Appi.
Ia melanjutkan, tuntutan 15 klub bukan sekadar untuk mencari siapa yang salah dalam proses berjalannya liga, namun bagaimana mencari jalan keluar terbaik sehingga kualitas kompetisi bisa ditingkatkan.
"Kesalahan yang terjadi bisa dijelaskan alasannya, karena kita kan dalam proses ini, kita mencari format terbaik dalam kompetisi ini," ucapnya.
"Apapun namanya, kami sebagai klub bukan sekadar ikut-ikut saja, ini berusaha menampilkan tim terbaik untuk membawa Liga Indonesia ke level tertinggi supaya bisa menjadi tontonan buat seluruh rakyat, dan tempat anak muda menyalurkan bakatnya di bidang sepak bola," tutup Appi
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | makassar.tribunnews.com |
Komentar