Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menjelaskan soal kenapa pihaknya tak menyediakan dana untuk menggaji pemain timnas Indonesia.
Kejelasan soal bayaran pemain yang dipanggil timnas Indonesia jadi salah satu tuntutan 15 klub yang sempat mengancam mogok berkompetisi.
Edy Rahmayadi mengatakan bahwa gaji tetap menjadi tanggung jawab klub karena sudah mendapatkan dana subsidi sebesar Rp 7,5 miliar.
"Jadi begini penjelasannya, rencananya timnas itu diambil full oleh PSSI, dalam rencana itu pemain ikut latihan ke dalam dan ke luar negeri."
"Kalau begitu, pemain tak sempat ke klub sehingga gajinya ditanggung oleh PSSI. Tapi kenyataannya itu itu tak terjadi," kata Edy Rahmayadi, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).
(Baca Juga: Ketum PSSI Tolak Tuduhan PT LIB Tak Transparan)
Kenyataannya, pemain hanya sebentar gabung timnas lalu kembali ke klub dan berkompetisi di Liga 1.
PSSI hanya akan membayar gaji jika sang pemain dipinjam dalam periode yang panjang yang membuat mereka absen membela klub dalam beberapa laga.
"Setelah main untuk timnas pemain pasti kembali ke klub, sehingga gaji mereka harus tetap dibayar klub. Itu tanggung jawab klub makanya kami kasih Rp 7,5 miliar," ujarnya menjelaskan.
Pernyataan itu sekaligus menjelaskan bahwa PSSI memang tidak menyediakan dana untuk menggaji pemain yang dipanggil timnas Indonesia.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | superball.id |
Komentar