Pemain PSBK Blitar trauma setelah menjalani laga kasar kontra Persewangi Banyuwangi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (10/10/2017).
"Pasti kalau melihat cara main seperti itu, kami akan berpikir,” ujar Bonggo Pribadi, pelatih PSBK Kota Blitar.
Bonggo menuturkan bahwa dia hanya memberikan instruksi kepada pemainnya untuk menjalankan pertandingan sampai tuntas dengan sportif.
“Sebagai pelatih saya instruksikan kepada pemain untuk jalankan pertandingan hingga tuntas, dari situ terlihat siapa yang lebih pantas,” ujar Bonggo.
Laga yang memperebutkan satu tempat di babak play-off Grup H tersebut memang berlangsung panas.
Pemain kedua kesebelasan terlihat beberapa kali baku hantam.
(Baca Juga; Martapura FC Tawarkan Diri Jadi Tuan Rumah Babak 8 Besar Liga 2)
Tiga kartu merah dikeluarkan oleh wasit dalam pertandingan tersebut, yakni dua kartu merah diberikan kepada Persewangi dan satu kartu merah lagi diberikan kepada tim PSBK.
Puncak dari keributan yang mengganggu jalannya pertandingan terjadi pada menit ke-86.
Pemain Persewangi mengejar wasit hingga berlari keluar arena pertandingan.
Kejadian tersebut membuat pertandingan dihentikan.
(Baca Juga; Sebelum Hadapi Kalteng Putra FC, Ini Pesan Bonek untuk Persebaya Surabaya)
Sementara itu pemain PSBK, Angga Yudha Herlambang mengungkapkan bahwa dia dan rekan-rekannya berusaha menanggapi permainan Persewangi dengan kepala dingin.
“Kita tadi di pertandingan hanya ikuti instruksi pelatih agar kita main dengan kepala dingin,” ujarnya.
Hingga saat ini baik PSBK maupun Persewangi masih menunggu keputusan hasil pertandingan.
Sebelum pertandingan dihentikan di menit ke-86, PSBK unggul 1-0 lewat gol Prisma Chairul Anwar di menit ke-69.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar