Kepergian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, tidak hanya menjadi duka mendalam bagi rekan setim, manajemen dan suporter Persela saja.
Herman Kadiaman, pelatih kiper PSM pun turut merasakan duka mengingat ia pernah melatih kiper bernomor punggung 1 itu di masa kompetisi 2010-2011.
Kepada awak tribun, Herman menceritakan beberapa pengalaman saat ia melatih Choirul Huda di tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu.
Menurut Herman, Choirul adalah sosok rendah hati dan mau belajar.
Padahal kala itu masih berstatus kiper cadangan di tengah usianya yang baru menginjak kepala tiga.
(Baca Juga: Posisi Timnas Indonesia Naik Drastis di Peringkat FIFA Oktober 2017)
"Orangnya pekerja keras dan mau belajar. Tidak jarang dia selalu tanya ke saya, pola latihan ini gunanya untuk apa dan apalagi yang harus ia lakukan untuk menjadi jauh lebih baik. Dia juga sangat rendah hati," kenang Herman.
Tujuh tahun berselang, namun ia dan Choirul masih tetap menjalin komunikasi.
Tak jarang Herman diminta pendapatnya tiap kali Persela sudah bertanding, termasuk saat menghadapi PSM, dimana Herman berada kini.
Ada keinginan almarhum kepada dirinya untuk kembali bekerja sama di Persela, namun belum sempat hal itu terealisasi, Huda terlebih dahulu berpulang.
"Waktu MC mengumumkan berita duka itu. Jujur saya sangat syok dan sempat tidak konsentrasi memberi latihan pemanasan kepada dua kiper kami."
"Waktu itu saya justru terbayang melihat sosok Choirul Huda di lapangan, seakan-akan saya sedang melatihnya," ungkap Herman.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | makassar.tribunnews.com |
Komentar