Ketua Viking Frontline yang juga koordinator aksi damai Bobotoh, Tobias Ginanjar, menegaskan aksi damai yang dilakukan bobotoh murni datang dari hati.
Alasan utama para pendukung Persib ini tak lain karena mereka prihatin dengan kondisi Persib saat ini.
Pasalnya, Maung Bandung tak kunjung bangkit dan terpuruk di papan tengah klasemen sementara liga 1 serta sederet masalah lainnya yang menimpa tim kebanggaan mereka.
(Baca Juga: Informasi Bocor, Subangkit Sebut Laga Babak 8 Besar Liga 2 Digelar Akhir Oktober 2017)
"Aksi ini adalah bentuk keprihatinan dari bobotoh, kami bergerak ke sini bukan karena dibayar atau iming-iming apa pun, murni karena Persib," kata Tobias dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari laman fans Persib.
Tak hanya masalah itu, Tobias mengeluhkan adanya batasan kepada bobotoh yang ingin berkreasi di dalam stadion.
Lebih lanjut, Tobias menjelaskan jika bobotoh hanya dianggap pasar oleh manajemen.
"Alhamdulilah Persib sudah maju, finansial sudah baik dan salah satu yang terbaik."
(Baca Juga: Tiga Klub dari Banten Sukses Bertahan di Liga 2)
"Peran bobotoh tidak dianggap lebih hanya dijadikan pasar," kata Tobi menegaskan.
Tobias menyindir tentang mahalnya tiket dan dipersulitnya pengibaran bendera di stadion kala memberikan dukungan kepada Persib Bandung.
"Ketika kami ingin berkreasi dengan mengibarkan bendera dipersulit, tapi urusan tiket dimahalin, artinya tidak berbanding lurus dengan aspirasi bobotoh," kata Tobias mengakhiri.
Aksi damai yang dilakukan bobotoh berjalan tertib, dimulai long march dari Gor Saparua hingga berakhir di kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar