JDT dibentuk pada 2013, setelah sang pemilik, Tuanku Ismail Sultan Ibrahim/ Tuanku Mahkota Johor (TMJ) melebur semua klub yang ada di negara bagian Johor untuk berda di bawah satu manajemen.
Johor FC diubahnya menjadi JDT, Johor FA berubah menjadi JDT II, dan Johor Pasir Gudang FC menjadi JDT III.
Faktor manajemen, suporter fanatik, serta uang TMJ yang katanya tak berseri itu, menjadi kunci keberhasilan serta eksis nya JDT di papan atas Liga Super Malaysia.
Demi menaikan pamor klub, TMJ pun sempat mendatangkan pemain sekelas Pablo Aimar pada 2013.
Selain JDT, ada pula FELDA United, klub milik Badan Pertanahan Malaysia.
Klub yang dihuni Zah Rahan Krangar itu, genap berusia 10 tahun musim ini.
Dalam tiga musim terakhir, FELDA selalu berada dalam peringkat tiga teratas Liga Super Malaysia dan dianggap sebagai rival berat JDT.
3. Vietnam
Just 3 points separate the top 7 as we hit the halfway mark in #vleague1 pic.twitter.com/4C6YEJDIWT
— Vietnam football (@soccervietnam) 17 April 2017
Hanoi FC, klub dari utara Vietnam tersebut didirikan pada 2006.
Tiga tahun setelah itu, Hanoi FC mampu eksis di kasta tertinggi Liga Vietnam, V League 1. Semusim berikutnya, Hanoi FC mampu menjuarai V League 1.
Manajemen klub yang baik serta finasial klub yang sehat ditenggarai menjadi kunci kesuksesan klub yang pernah melawan Persib Bandung itu.
Sejak 2010 hingga sekarang, Hanoi berhasil menjuarai V League 1 sebanyak tiga kali dan menjadi runner up sebanyak empat kali.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar