Gelandang Bali United I Gede Sukadana kecewa dengan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pasca kericuhan usai melawan PSM Makassar pada laga pekan ke-33 Liga 1, Senin (6/11/2017).
Dalam surat Komdis PSSI no 126/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tertanggal 8 November 2017, I Gede Sukadana disanksi larangan bermain dua laga.
Ia juga diwajibkan untuk membayar denda uang tunai sebesar Rp 50 juta karena dinilai memprovokasi pihak PSM Makassar.
"Parah dah. Tanpa bukti, aku disanksi," ucap Gede Sukadana, Jumat (10/11).
Sukadana mengaku akan terus maju melawan Komdis PSSI karena tidak ada bukti.
(Baca Juga: Febri Hariyadi Berkomitmen Setia Bersama Persib Bandung)
"Saya maju karena saya benar," kata mantan Persela dan Arema FC ini.
Lebih lanjut, Sukadana menegaskan sanksi itu terkesan dipaksakan Komdis PSSI.
Karena tidak ada bukti yang menerangkan Sukadana melakukan provokasi dalam laga tersebut.
"Ya lah kalau ada foto atau video saya ngacungin jari tengah, baru saya boleh dihukum."
"Bukti satu pun gak ada, padahal bukti pemukulan terhadap saya ada banyak banget. Makin aneh, juara dipaksakan, sanksi juga dipaksakan," jelas Sukadana.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | Bali.tribunnews.com |
Komentar