Mantan Pemain Persib Bandung, Kekey Zakaria, menilai keputusan PSSI dalam menjatuhkan sanksi kepada Manajer Persib, Umuh Muchtar, terlalu cepat.
Seperti diketahui, manajer dengan gaya bicara blak-blakan itu dilarang untuk beraktivitas di lingkungan PSSI selama enam bulan pascalaga Persib Bandung kontra Persija Jakarta, 3 November lalu.
Umuh Muchtar dituding memprovokasi pemainnya untuk melakukan walk out setelah tertinggal 0-1 dari tim berjuluk Macan Kemayoran itu.
Aksi itu dinilai sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan wasit asing Shaun Evans.
Pemain yang pernah mengantaran Maung Bandung juara Liga Indonesia itu mengatakan seharusnya Komisi Disiplin (Komdis) PSSI benar-benar menyelidiki kondisi di lapangan saat itu.
(Baca Juga: Dipanggil Timnas Indonesia, Spaso Tak Sabar Ingin Nyanyikan Lagu Indonesia Raya)
"Kita tidak tahu apa yang terjadi di lapangan saat itu, apakah benar pak Umuh menyuruh pemainnya keluar dari lapangan atau tidak? Menurut saya, sanksi ini berlebihan jika tak ada penyelidikan terlebih dahulu," ucap Kekey Zakaria kepada Tribun melalui ponselnya, Kamis (9/11/2017) malam.
Dalam sebuah pertandingan, kata Kekey Zakaria, ada Match Commisioner atau Inspektur Pertandingan (Ipre) yang memutuskan apakah pertandingan dilanjutkan atau tidak.
"Saya juga menontonnya kesal, karena pertandingan belum selesai tapi dihentikan. Padahal masih ada waktu. Pak Umuh harusnya diajak berunding saat itu, mau maju (lanjut bertanding) atau tidak," katanya.
Menurutnya, wasit yang memimpin duel klasik itu terlalu terbuu-buru membuat keputusan.
"Komentarnya dilihat dulu, wasit juga harusnya mendekat. Ini seperti kurang komunikasi, kalau seperti ini terlalu cepat memutuskan," katanya.
(Baca Juga: Disanksi Komdis PSSI, Umuh Muchtar Belum Terima Surat Resmi)
Terkait langkah banding yang akan diambil Umuh Muchtar, Kekey Zakaria berharap sang manajer benar-benar bersih.
"Jangan sampai kala banding, ada pihak yang tak suka karena bermasalah dengan Pak Umuh, kemudian mengait-ngaitkan dengan insiden lawan Persija, bukannya bebas, tapi malah jadi lebih berat sanksinya," katanya.
Ia pun mengkritik kinerja wasit Shaun Evans, yang dinilainya kurang berkomunikasi.
"Entah karena keterbatasan komunikasi atau apa, gol juga dianulir, padahal Bambang Pamungkas dan Andritany sudah mengakui itu gol," ucapnya.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar