Carlton Cole Bongkar Isi 'Dapur' Persib Bandung

Melalui wawancara dengan media Internasional yang baru-baru ini dilakukan, Carlton Cole beberkan pengalamannya saat membela Persib Bandung.

Eks penyerang timnas Inggris itu pun tak sungkan sampaikan isi dapur Persib Bandung.

Salah satunya peran manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.

Ia menyebut Umuh Muchtar lah yang memegang kendali di Persib Bandung.

Pria yang identik dengan kumis lebat itu yang menentukan tim ketika akan bertanding.

“Umuh mendominasi tim. Dia tidak hadir saat latihan, tapi dia memilih tim yang bertanding."

"Umuh figur yang dominan. Dia tidak paham kalau sepak bola mengenal meritokrasi," ujar Carlton Cole seperti dilkutip BolaSport.com dari akun Instagram Maung Tempur.

 

Mantan pemain Persib, Carlton Michael George Cole angat bicara perihal Persib dan Manajer tim WHU. Seperti dikutip dari goal.com. “ Persib klub terbesar di indonesisa, seperti Manchester United-nya Indonesia. Atmosfer disana terasa gila, sangat fanatik. Saya dan Godfrey (agen) merasa kewalahan” katanya Cole juga berbicara mengenai manajer Persib Umuh Muchtar (WHU). “WHU mendominasi tim, Dia tidak hadir saat latihan, tapi dia memilih tim yang bertanding. WHU figur yang dominan, dia tidak paham kalau sepakbola mengenal Meritokrasi”.ujarnya. ------ SEMOGA itu cuma curhatan cole yg lagi kecewa ------- Nahh...Apa itu Meritokrasi ? Admin coba tanya kepada Abah Google, Meritokrasi adalah sebuah penghargaan/bayaran/imbalan yang diberikan kepada pekerja/karyawan disesuaikan dengan keahliannya/jabatannya atau prestasinya. Nantikan wawancara selengkapnya di Goal.com jumat sore. #persib #marqueplayer #carltoncole #whu #bobtoh #maungtempur #rocknrollfootball #mu #manchesterunited #bigclub

A post shared by WWW.MAUNGTEMPUR.COM (@maungtempur) on Nov 15, 2017 at 11:43pm PST

Carlton Cole pun tak bertahan lama kala berkostum kebanggaan biru Persib Bandung di Liga 1 2017.

Ia hanya bermain selama setengah musim dari kontrak awal selama satu tahun.

Ekspektasi yang tinggi dari publik Bandung yang tak sejalan dengan fakta di lapangan membuat eks pemain Chelsea ini harus pulang ke Inggris lebih awal.