Pemain Persipura Jayapura Ricardo Salampessy meyakini bahwa daerah penghasil bibit sepak bola unggul di Indonesia bukan hanya dari Papua.
Salampessy pun menyebut Maluku sebagai sebagai gudang penghasil pemain sepak bola.
Selama ini, sosok Salampessy memang lebih identik dengan Persipura dan Papua.
Sebab, sebagian besar kariernya memang dihabiskan untuk bermain membela tim berjuluk Mutiara Hitam. Meskipun, ia juga pernah bermain di Persiwa Wamena.
Tapi, di balik keidentikkannya dengan Papua, Salampessy tetap merupakan sosok kelahiran Maluku.
(Baca Juga: Asa Persib Bandung untuk Mengangkut Victor Igbonefo Semakin Terbuka Lebar)
Salampessy lahir di Ambon pada 18 Februari 1984.
Karena itu, mantan pemain Timnas Indonesia tahu betul seberapa besar potensi Maluku di bidang sepak bola.
Bahkan, Salampessy meyakini, jika ada klub asal Maluku yang bisa menampung para talenta lokal, maka bukan tidak mungkin klub tersebut akan menjadi sehebat Persipura.
“Saya bisa menjawab ya (klub asal Maluku bisa sehebat Persipura). Karena karakter pemain-pemain asal Maluku ini hampir sama dengan pemain asal Papua,” kata Salampessy dalam perbicangan dengan BolaSport.com.
Maluku, khususnya daerah Tulehu, selama ini memang dikenal sebagai produsen pemain sepak bola nasional.
Bahkan, secara khusus Tulehu telah ditetapkan sebagai kampung sepak bola.
Tentu saja hal ini tidak lepas dari banyaknya nama pemain hebat yang diproduksi.
(Baca Juga: Soal Rumor ke Sriwijaya FC, Adam Alis: Tunggu Beberapa Hari Lagi)
Berkaca pada kondisi saat ini, beberapa pemain asal Maluku yang namanya sohor antara lain Rizky Pellu (PSM Makassar), M Abduh Lestaluhu, Manahati Lestusen (PS TNI), Rizky Pora (Barito Putera), Rezaldi Hehanusa, Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta), dua bersaudara Zulham, dan Zulvin Zamrun, serta masih banyak lagi.
Menurut Salampessy, sepak bola di Maluku juga bukan hanya melulu soal permainan dan mencari kemenangan saja.
Pemain berusia 33 tahun ini memaknai sepak bola sebagai pemersatu keberagaman yang ada di Maluku, bahkan juga di Indonesia.
“Sepak bola saya anggap anugerah Tuhan kepada kita sebagai pemersatu. Bukan hanya ragam agama tapi suku dan juga ras,” tutup Salampessy.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar