Berakhirnya kompetisi Liga 1 musim 2017 meninggalkan kisah dan pengalaman mendalam bagi I Gede Sukadana.
Sang gelandang serang asal Pegok, Denpasar, ini punya penilaian khusus soal Liga 1 yang mengantarkan Bali United menjadi runner-up.
“Seru di awal ga seru di akhir, kayak sia-sia hampir satu musim kita kerja keras, di akhir musim terasa sia-sia gitu aja,“ ujarnya pada Tribun Bali di Jalan Raya Sesetan, Denpasar,Bali, Jumat (24/11).
Bagi Sukadana, tim lawan yang memberikan kesan mendalam ialah PSM Makassar, bukan Bhayangkara FC atau tim lainnya.
(Baca Juga: Kompetisi Usai, Fabiano Beltrame Ajak Keluarga Pulang ke Brasil)
Pemain bernomor punggung 44 ini mengungkapkan secara blak-blakan soal serunya sebelum dan saat pertandingan tersebut berlangsung.
“Yang paling seru PSM Makassar, mungkin karena kita bersaingnya ngerebutin juara sama dia jadi auranya udah berbeda, dari datang, coba lapangan, sampai pertandingan auranya kayak sedikit teganglah di sana ,“ ujarnya
Disinggung mengenai kerap absennya pada pertandingan di Liga satu kemarin, Nano mengungkapkan karena faktor cedera yang kerap menghalanginya untuk bermain membela tim.
“Di putaran pertama kan saya main terus, mungkin karena cedera, pengganti saya juga mungkin lebih bagus, ya mungkin pengganti saya lebih bagus dari saya gitu aja, ga apa-apa,” ujarnya.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | Bali.tribunnews.com |
Komentar